Tata Cara Sholat Idul Adha yang Baik & Benar di Rumah, Lengkap Dengan Niat dan Artinya

 

Tata Cara Sholat Idul Adha yang Baik & Benar di Rumah, Lengkap Dengan Niat dan Artinya

Tata Cara Sholat Idul Adha yang Baik & Benar di Rumah, Lengkap Dengan Niat dan Artinya - Di tahun 2021 ini masih marak terjadinya penyebaran Covid-19 sehingga pemerintah menghimbau orang-orang untuk melaksanakan Shalat Idul Adha di rumah saja.

Jadi buat anda yang sedang mencari tata cara shalat Idul Adha di rumah dengan niat dan artinya maka saya akan memberikan tata caranya dibawah:


Sholat Idul Adha tidak diawali dengan azan dan iqomah melainkan dengan seruan asholaatul jaam'iah. Yakni seruan untuk melaksanakan sholat berjamaah yang dikumandangkan Bilal.

Sholat Idul Adha hukumnya sunnah muakkadah yang menjadi salah satu syi'ar keagamaan (syi'ar min sya'air al-Islam).

 Shalat Idul Adha disunnahkan bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan, merdeka maupun hamba sahaya, dewasa maupun anak-anak, sedang di kediaman maupun sedang bepergian (musafir), secara berjamaah maupun secara sendiri. Berikut panduan lengkap tata cara sholat Idul Adha:


 1. Membaca Niat  Niat sholat Idul Adha berjamaah:

Niat sholat Idul Adha berjamaah:


اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًا /إِمَامًا) للهِ تَعَالَى 

"Usholli sunnatan 'iidil adhaa rok'ataini mustaqbilal qiblati (makmuman/imaaman) lillaahi ta'aalaa" 

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta'ala." 

Niat sholat Idul Adha Munfarid (sendiri): اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ للهِ تَعَالَى 

"Usholli sunnatan 'iidil adhaa rok'ataini mustaqbilal qiblati lillaahi ta'aalaa" 

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta'ala." 


2. Membaca takbiratul ihram (الله أكبر) sambil mengangkat kedua tangan. 

3. Membaca Doa Iftitah 

اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ . 

“Allaahu akbar Kabiraa Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa’ashiilaa, Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifan Musliman Wamaa Anaa Minal Musyrikiin. Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil ‘Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin.”


Artinya: Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan atau dalam keadaan tunduk, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim (Orang-orang yang berserah diri).” 4. Membaca takbir sebanyak 7 (tujuh) kali (di luar takbiratul ihram) dan di antara tiap takbir itu dianjurkan membaca: سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ 5. Membaca surah al-Fatihah


6. Setelah fatihah rakaat pertama disunahkan membaca Surat Qaf atau surat al-A’la pada rakaat pertama. 

7. Rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti salat biasa. 

8. Pada rakaat kedua sebelum membaca al-Fatihah, disunnahkan takbir sebanyak 5 (lima) kali sambil mengangkat tangan, di luar takbir saat berdiri ( takbir qiyam), dan di antara tiap takbir disunnahkan membaca: سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. 

9. Membaca Surah al-Fatihah

10. Diteruskan membaca surah yang pendek dari Alquran disunahkan membaca Surat Al Ghasyiah. 

11. Ruku', sujud, dan seterusnya hingga salam. 

12. Setelah salam, disunnahkan mendengarkan khutbah Idul Fitri. 

13. Khutbah tidak perlu panjang, cukup memenuhi rukunnya: baca Alhamdulillah, Shalawat, baca Ayat al-qur’an, wasiat Taqwa dan berdoa memohon ampunan. Demikian pula khutbah kedua. 

14. Jika yakin bahwa seluruh keluarga bebas dari virus, maka boleh bersalaman dan saling memaafkan. Calvyn Rainer Kenalkan Lagu Ciptaan Sendiri Berjudul Maaf 

15. Jika orang sendirian tanpa ada teman lain untuk melaksanakan shalat idul Adha, maka cukup dia shalat sendiri seperti shalat idul Adha (dengan 7 takbir di rakaat pertama dan 5 takbir pada rakaat kedua, tanpa ada khutbah). 

Wallahu A'lam.