Penulusuran Kapten Bajak Laut 'Black Sam Bellamy' Melalui DNA Keturunannya



Penulusuran Kapten Bajak Laut 'Black Sam Bellamy' Melalui DNA Keturunannya - Black Sam Bellamy menjadi seorang bajak laut terkaya dalam sejarah bukan karena keserakahan tapi karena kemarahan pada sistem Inggris yang mengeksploitasi anak laki-laki dan pelaut miskin seperti dia. Bellamy, yang berusia 28 tahun saat dia meninggal, konon adalah sosok yang mencolok, selalu bersih dan bergaya dalam berpakaian. Dia dianggap sebagai kapten yang adil dan dikenal sebagai “Robin Hood of the sea”.

Dalam sebuah pelayarannya di atas kapal Whydah Gally pada tahun 1717, mereka harus berhadapan dengan salah satu badai paling ganas yang pernah tercatat di New England. Black Sam beserta kru lainnya akhirnya tak terselamatkan. Whydah Gally tenggelam membawa serta harta karunnya yang melimpah, meringkuk di dasar lautan.

Pada tahun 1984, para pemburu harta karun berhasil menemukan bangkai Whydah Gally di lepas pantai Cape Cod. Berbagai jenis artefak ditemukan, seperti bel kapal dan plakat kuningan kecil. Para arkeolog saat itu percaya bahwa mereka bisa menemukan jenazah Black Sam. Namun, Black Sam sendiri tidak pernah ditemukan tanda-tandanya dan pencarian pun terus dilakukan sejak saat itu.

Sampai akhirnya di tahun 2017, para peneliti melihat adanya tulang manusia yang menonjol dari sekumpulan pasir dan reruntuhan lainnya yang melekat pada bangkai kapal Whydah.

Mungkinkah itu kepunyaan Black Sam?

Lantas bagaimana mengidentifikasi sisa-sisa jasad ratusan tahun dapat menunjukkan kepemilikan seseorang?

Anggap saja jika tulang yang ditemukan adalah kepunyaan Sam Belamy, maka salah satu cara untuk mengidentifikasinya dengan menganalisa DNA yang masih bisa ditemukan pada sisa-sisa jasad tersebut, dengan harapan bisa dicocokkan dengan DNA dari keturunan yang masih hidup dari salah satu saudara laki-laki Black Sam.

Seorang keturunan laki-laki dipercaya masih tinggal di Devon, telah membuktikan garis keturunan dari Belamy untuk dilakukan pengujian DNA. Jika terdapat kecocokan genetika di antara laki-laki dengan DNA yang ditemukan pada tulang manusia tersebut, maka bisa dipastikan sisa-sisa jasad manusia tersebut adalah milik Belamy.

“Jika itu benar Bellamy, inilah saatnya membawa Bellamy pulang ” seorang peneliti menegaskan.

Kesuksesan Belamy termasuk 53 kapal komando yang berhasil dijarah, belum lagi kepemilikan sekitar 5 ton emas, gading, dan harta lainnya (di antaranya, sebanyak 30.000 pound sterling), tersimpan di dalam peninggalan Whydah Gally.