Ulat Ngengat Lilin, Sang Penyelamat Bumi Dari Sampah Plastik



Ulat Ngengat Lilin, Sang Penyelamat Bumi Dari Sampah Plastik - Setiap tahun, volume sampah plastik terus membengkak hingga 300 juta ton pertahun. Masalahnya adalah plastik sangat sulit dan butuh waktu yang sangat lama untuk terurai, ancaman mikroplastikpun tidak kalah mengerikan bagi banyak spesies makhluk hidup di bumi. Tetapi beberapa tahun lalu para ilmuwan eropa menemukan suatu jenis ulat yang dapat memakan plastik.

Ini berawal dari pengakuan Federica Bertocchini, pakar biologi evolusi di Institute of Biomedicine and Biotechnology di Cantabria, Spanyol. Ia mempunyai hobi beternak lebah di belakang rumahnya. Salah satu masalah yang dihadapi adalah hama Ngengat lilin (Galleria mellonella) yang bertelur di dalam sarang lebah. Larvanya hidup 6 minggu di dalam sarang lebah sebagai hama, sebelum bermetamorfosis menjadi Ngengat.

Geram dengan hadirnya hama di sarang lebah miliknya, ia kemudian membersihkan dan mengambil ulat-ulat tersebut dan di masukkan kedalam kantong plastik untuk di buang. Tetapi Federica terkejut ketika menemukan beberapa lubang di kantong plastik tersebut setelah beberapa waktu ia taruh, ia melihat bahwa ulat-ulat tersebut memakan kantong plastik dengan cepat. Kemudian ia dan beberapa koleganya memulai melakukan penelitian lebih lanjut soal Ulat penyelamat bumi ini.

Uji coba yang dengan 100 ekor ulat dalam sebuah kantong plastik berbobot 300 gram menunjukkan kecepatan makan plastik relatif tinggi. Dalam pengamatan selama 12 jam, 100 ekor ulat memakan sekitar 92 miligram plastik polyethilen. Ini merupakan rekor mengagumkan, karena bakteri pemakan plastik menguraikan plastik jauh lebih lambat.

Uji coba juga dilakukan terhadap enzim yang ada pada perut ulat, apakah plastik ini hanya di makan dan menjadi mikroplastik melalui feses, atau memang plastik tersebut benar benar di cerna?
Penelitian dilakukan dengan cara menumbuk ulat tersebut menjadi halus, kemudian membubuhkannya dalam plastik polythilen, dan hasilnya adalah plastik itu berlubang. Enzim ini dapat merubah Polyethilen menjadi Ethylene Glycol, yaitu senyawa yang di gunakan dalam antifreeze dan juga bahan mentah Fiber poliester.

Kini tim Federica Bertocchini memburu enzim yang ampuh mengurai plastik itu. Diharapkan, ekstrak enzim dan produk rekayasanya secara massal bisa jadi salah satu solusi pembersih sampah plastik di Bumi.