Ciri Khas Sutradara Paul Thomas Anderson Dalam Membuat Film



Ciri Khas Sutradara Paul Thomas Anderson Dalam Membuat Film - Paul Thomas Anderson (Lahir: 26 Juni 1970) atau lebih populer dengan inisialnya PTA adalah salah satu sutradara terbaik Hollywood saat ini. Bersama dengan Quentin Tarantino, Christopher Nolan, dan Wes Anderson ia adalah sutradara generasi 90-an yang masih produktif. Mereka berempat memiliki ciri khas sendiri yang membuat keempatnya sama-sama original meski gue selalu merasa ada ide-ide mereka yang agak mirip. But that's just inspired or coincidence.

Sejak debut pada 1996 dengan Hard Eight (Sydney), PTA sudah merilis 8 film panjang dan beberapa film pendek. Beberapa karyanya seperti Magnolia (1999) dan There Will Be Blood (2007) seringkali bahkan dianggap sebagai karya terbaik di dekade masing-masing.
Sama seperti sutradara top lain, PTA juga punya beberapa ciri khas yang selalu ada di film-filmnya.

Berikut beberapa ciri khas itu:

1. Tema Cerita

PTA seringkali mengambil genre cerita yang variatif. Ia pernah membuat film crime (Hard Eight), drama period (Boogie Nights, There Will Be Blood, Phantom Thread, The Master), drama multi-narasi (Magnolia), rom-com (Punch-Drunk Love), dan detektif (Inherent Vice). Tetapi, ada satu hal yang menjadi garis besar itu semua. Semua ceritanya menceritakan tentang kesendirian dan keluarga yang berantakan.

Semua filmnya PTA selalu memakai formula ini. Baik salah satu atau keduanya. Kedua tema ini seakan-akan tidak pernah lepas dari cerita-ceritanya. Ia terikat dengan begitu kuat.


2. Filosofi

Selain tema cerita, PTA juga seringkali menyisipkan filosofi-filosofi yang begitu kuat di film-filmnya. Hal ini dimulai dari film ketiganya, Magnolia. Di film ini, PTA dengan secara literal memvisualkan salah satu ayat di Alkitab. Tepatnya di Kitab Keluaran 8:2. (Yang mau tau apa itu, silakan cari sendiri karena gue gak mau spoiler cerita.) Di film ini juga ia banyak menyelipkan filosofi seperti memperbaiki kesalahan masa lalu, memanfaatkan kesempatan dan kebetulan, dan filosofi lainnya yang semakin diulik semakin bermakna.

Kemudian di There Will Be Blood, PTA membahas dengan begitu dalam tentang tabiat dasar manusia yang serakah. Tidak peduli apakah atau bagaimana ia, sifat dasar ini selalu ada dan sulit dihilangkan. Ia seperti borok yang mengijat setiap orang.

Hal ini kembali ditulis PTA di The Master. Kali ini, ia mengambil filosofi evolusi manusia. Di sini, ia menyajikan suatu hal yang pada dasarnya mengikat manusia sejak evolusi manusia itu sendiri. The Master adalah eksplorasi gila-gilaan PTA terhadap objek yang dinamakan manusia.

Terakhir, pada Phantom Thread penonton digiring kepada suatu yang dinamakan rasa cemburu dan posesif. Dua sifat ini lagi-lagi adalah sifat dasat yang bila tak bisa dilendalikan dengan baik, perlahan-lahan akan merusak manusia itu sendiri. PTA pun membahas hal itu dengan sangat baik dan rapi.


3. Longshot

PTA juga begitu terkenal dengan longshotnya yang begitu melegenda. Biasanya, longshot ini akan diiringi dengan dinamika kamera yang begitu stabil dan asyik. Di setiap filmnya selalu ada longshot ikonik yang selalu membuat filmnya sangat asyik untuk diikuti. Beberapa shot yang gue suka banget ada di Boogie Nights, Magnolia, dan Phantom Thread. Karena berbentuk long take, maka dibutuhkanlah jajaran aktor dan kru yang dapat bekerja secara prima. Karen itulah PTA pun memiliki beberapa kru dan aktor andalan.


4. Kolaborator Andalan

PTA terkenal memiliki banyak orang-orang andalan. Dari segi aktor ia punya John C. Reilly, Philip Baker Hall, dan Luis Guzman yang tampil tiga kali. Kemudian ada Melora Walters yabg tampil empat kali. Dan aktor kesayangannya pun adalah Philip Seymour Hoffman yang tampil lima kali. Hoffman begitu spesial karena sampai ia meninggal pada 2014 lalu, ia hanya tidak tampil sekali di film PTA (There Will Be Blood).

Selain aktor, PTA juga punya kolaborator andalan lain seperti desainer kostum Mark Bridges (8 film), komponis Jon Brion (4 film) dan Johny Greenwood (4 film), sinematografer Robert Elswit (6 film), hingga produser Daniel Lupi (8 film) dan JoAnne Sellar (7 film).
Selain itu, dia juga punya hubungan baik dengan Daniel Day-Lewis (2 film) dan Joaquin Phoenix (2 film). Kedua aktor pemenang Oscar ini adalah wajah yang memimpin empat film terakhirnya.


5. Musik

Musik adalah bagian yang begitu penting dari film-film PTA. Musik-musik filmnya selalu saja ikonik baik yang merupakan remix maupun yang berupa karya original. Semuanya selalu berhasil meramaikan filmnya dan menjadi unsur yang sangat diingat oleh penonton. Dan inilah ciri khas LTA lainnya yang sangat ikonik. Kalau musik, favorit gue masihlah Boogie Nights dan The Master. Musiknya benar-benar unik dan lain dari yang lain.

Daftar Film Paul Thomas Anderson:

  • Hard Eight (1996) *(6)
  • Boogie Nights (1997) *(4)
  • Magnolia (1999) *(1)
  • Punch-Drunk Love (2002) *(7)
  • There Will Be Blood (2007) *(3)
  • The Master (2012) *(5)
  • Inherent Vice (2014) *(6)
  • Phantom Thread (2017) *(2)

Angka setelah bintang melambangkan ranking film PTA saya.

Referensi: Wikipedia dan TMDB