Sebenarnya Apa Definisi dari Open Minded?-Beberapa hari ini, banyak sekali orang-orang yg membahas masalah "OPEN MINDED" tapi justru seperti mengesampingkan normal.
Sebenarnya apa sih Open Minded itu? Kenapa banyak yang membahasnya? Dan apakah Open Minded harus mengesamping Normal?
Beberapa Contoh Open Minded yang mengesampingkan Normal:
1. Laki-laki dan perempuan dalam suatu ruangan.
Saya melihat postingan dari sebuah akun twiter yg berseliweran di beranda facebook saya. Tentang seorang perempuan yg mengatakan bahwa orang-orang yg menganggap laki-laki dan perempuan tidak boleh bersama dalam satu ruangan adalah orang yg tidak "Open Minded"" . Sebentar, saya pun pernah berada dalam satu ruangan dengan laki-laki dan tidak melakukan apa-apa. Tapi apakah hal itu harus saya banggakan dan mengatakan orang-orang yg melarang tidak memiliki pemikiran terbuka? Bukannya larangan tersebut dilakukan untuk "mencegah sebelum terjadi" .
Karena kita tidak tau bagaimana isi sebenarnya dari hati manusia. Atau.. sayakah yang belum membuka pikiran saya?
2. LGBT ๐ณ️๐ itu hak setiap orang!
Jangan ditanya lagi, di akun sosial media kalian juga pasti banyak orang- orang yang mengatas namakan "Open Minded" untuk menerima pelaku LGBT. LGBT Hak? Tidak! LGBT Itu kelainan Psikologi, bukan pemikiran yang harus di terima. Adam diciptakan untuk Hawa, bukan untuk Udin. Hawa pun diciptakan untuk membuang rasa kesepian Adam, bukan untuk Siti. LGBT itu di temani dan dibimbing, bukan di terima lalu dibiarkan mereka membiarkan penyakit mereka.
Itu opini saya, apa saya yg diskriminatif dan tidak membuka pikiran saya?
3. Ini Indonesia! Bukan arab!
Dari 2015 banyak sekali yang menolak para perempuan memakai bercadar. Atau menolak seorang ibu-ibu yang memberikan petisi agar keluar larangan mengenakan celana sexy. San menyerukan "Ini Indonesia bukan Arab!" . Saya pun... pada awalnya tidak setuju pada petisi tersebut. Tapi sekarang? Banyak sekali muda-mudi sampai ibu-ibu yang mengenakan celana hampir tidak terlihat. Dengan dalih "Hak mereka" untuk mengenakan pakaian yang mereka sukai. Sebentar..
Bukannya dulu yg bercadar ditolak karna ini Indonesia, bukan arab. Lalu? Bukannya ini indonesia, bukan negeri barat?
Kembali lgi saya berpikir. Sepertinya pikiran saya yang terlalu sempit:)
4. Kembalikan Hak Perempuan!
Pagi-pagi ini saya buka facebook. Sudah menemukan postingan dari sebuah aku Twiter yang menolak untuk mengabdikan hidupnya untuk memasakan bekal untuk suaminya. Karna perempuan itu punya hak. Hak apa? Entah lah saya pun tidak mengerti orang-orang yang berpikiran terbuka seperti ini. Ya saya mewajarkan kalau sekarang banyak perempuan yang sibuk mengejar karir. Tapi hingga terang-terangan "Menolak" karna mengap dirinya bukan babu suaminya, apakah ini juga termasuk open minded?
Jangan di bully yah:( saya anak perempuan dibawah 18 tahun yang belum memiliki pikiran terbuka:( ga siap di bully. ๐ hehe:'v