Sejarah Awal Perpecahan Antara Indonesia Dengan Timor Leste

 



Sejarah Awal Perpecahan Antara Indonesia Dengan Timor Leste - KENAPA SIH RAKYAT TIMOR TIMUR (TIMOR LESTE) INGIN BERPISAH DENGAN INDONESIA?

Hari ini 45 tahun lalu, tepatnya 17 Juli 1976, Timor Timur (Timor Leste sekarang) resmi bergabung jadi provinsi ke-27 RI.

Integrasi atau penggabungan Timor Timur ini disahkan oleh pak Soeharto melalui penandatanganan UU no 7 tahun 1976. Karna adanya pembantaian Santa Cruz, Timor Timur akhirnya berpisah lagi tanggal 19 Oktober 1999.


23 TAHUN TIMOR TIMUR  (TIMOR LESTE) BERJUANG KELUAR DARI  INDONESIA

28 November 1975: Merdeka dari Portugis

7 Desember 1975 : Indonesia  dibantu AS menginvasi Timor Timur dikenal sebagai operasi seroja. 

Masyarakat Timor Timur kebanyakan ngungsi ke gunung Matebian. Banyak masyarakat yang mat* akibat dibom oleh TNI dari udara menggunakan pesawat dan banyak juga mati kelaparan karena tidak ada pasokan makanan. 60.000 warga sipil Timor Timur mat*.

12 Desember 1975: PBB dan dunia Internasional mengecam invasi Indonesia ke Timor Timur.

1976: Tepatnya mei 1976 35.000 tentara memasuki Timor Timur, menewaskan 500 orang. 17 Juli 1976 (45 tahun lalu) Timor Timur jadi provinsi ke 27 Indonesia. 

1979 : Rakyat Timor  yang berada di gunung banyak yang mat* akibat kelaparan, 40-50 orang mati setiap hari. Akhirnya terpaksa turun gunung, namun nahas perempuan-perempuan Timor banyak yang diperk*sa oleh tentara. 

1980: Timor Timur tidak dibahas lagi di mahkamah Internasional, karena Indonesia membangun Timor Leste secara besaran-besaran.

1982: TNI berdamai dengan Fretelin.

1989: Turis mulai diperbolehkan masuk ke Timor Timur.

1991: Tepatnya 12 November 1991, terjadi gen*sida Santa Cruz, 200 orang rakyat Timur di t*mbak mat* oleh ABRI, 2 wartawan luar juga ditemb*k, dunia kembali mengecam Indonesia.

1991-1996 : Australia mendesak Indonesia agar serius menangani kasus HAM peristiwa Santa Cruz

1992: Xanana Gusmao (pemimpin fretelin) dipenjara, rakyat Timor Timur makin murka, perlawanan terjadi dimana-mana, para pemuda Timor makin gencar menyuarakan kemerdekaan. Sekitar 40.000 anak-anak Timor Timur diculik oleh tentara untuk dibawa ke luar Timor untuk dijauhkan dari keluarganya.

1997: Negara-negara Asia mengalami krisis moneter, merembet ke Indonesia.

1998 : Tepatnya 21 Mei 1998 presiden Soeharto mengundurkan diri digantikan BJ Habibie, banyak rakyat Indonesia yang bersimpati terhadap kemerdekaan Timor Leste. 

1999: Tepatnya bulan Januari, Habibie memberikan referendum ke Timor Timur, akhirnya 30 Agustus 1999, rakyat Timor Timur 78,5% memilih merdeka dari Indonesia. Berakhirlah 24 tahun pendudukan Indonesia atas Timor Timur.

2002: Secara resmi Timor Leste bergabung jadi anggota resmi PBB.

Setelah mengetahui peristiwa diatas, muncul pertanyaan kenapa Timor Timur ingin memisahkan diri dari Indonesia. 

Berikut penulis uraikan


5 ALASAN KENAPA TIMOR TIMUR INGIN MEMISAHKAN DIRI DARI INDONESIA

~ Masalah ekonomi

Belanda yang menjajah Indonesia lebih menggunakan tolak ukur ekonomi sebagai penentu kesejahteraan. 

Sedangkan Portugal yang menjajah Timor Timur, tidak mementingkan ekonomi, Portugal hanya ingin mengasimilasikan masyarakat Timor Timur menjadi budaya Portugis.

~ Masalah kesejahteraan

Rakyat Indonesia lebih mementingkan kemakmuran/kesejahteraan  ketimbang kecocokan budaya.

Rakyat Timor Timur lebih mementingkan kecocokan budaya ketimbang kesejahteraan.

~ Kebencian terhadap penjajah

Rakyat Indonesia membenci penjajah yang mengeruk kekayaan alam Indonesia.

Rakyat Timor Timur senang dengan penjajah Portugal yang menghormati budaya setempat.

~ Bujukan

Indonesia membujuk rakyat Timor Timur dengan memakmurkan ekonomi tanpa memperhatikan kultur setempat.

Rakyat Timor Timur membenci Indonesia karena Indonesia mengekang budaya dan perasaan pro Portugis mereka.

~ Salah paham

Rakyat Indonesia merasa rakyat Timor Timur tak tahu terima kasih telah dimakmurkan

Rakyat Timor Timur merasa rakyat Indonesia tidak memahami apa yang mereka inginkan.



Sumber: 


Book

Hull, Geoffrey, (1999) East Timor and Indonesia. The culture factors of incompatibility. Estudos Da Linguas de Timor Leste. 2: 56-67

Poesponegoro, M D & Notosusanto, Nugoroho (2008) Sejarah Nasional Indonesia Jilid VI: Zaman Jepang dan Zaman Republik. Jakarta: Balai Pustaka. hal 627-636

Ricklefs MC (2008) Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Yogyakarta: Serambi. Hal 621-623

Cristalis, Irena (2009). East Timor: A Nation's Bitter Dawn (2nd ed.). London; New York: Zed Books.


Sumber link:

Diakses Sabtu 28 November 2020 pukul 05:27 WIB

Anderson, Benedict (1999) Nationalism Today and in the Future

https://www*tirto*id/referendum-timor-leste-jalan-panjang-kemerdekaan-sebuah-bangsa-bFyB

https://www*tandfonline*com/doi/abs/10*1080/00472338185390041?journalCode=rjoc20&

https://www*theguardian*com/world/2019/aug/30/east-timor-indonesias-invasion-and-the-long-road-to-independence

https://www*abc*net*au/indonesian/2020-07-07/kisah-anak-anak-timor-leste-yang-diambil-tentara-indonesia/12429438

https://youtu*be/q1kRN6wXeKc