Patah Hati: Apa yang Terjadi pada Otak Saat Kita Mengalaminya? - Saat kehilangan orang yang disayangi atau berpisah dengan seseorang yang dicintai akan menimbulkan sakit dan luka yang bersifat psikologis. Ada berbagai reaksi yang bisa muncul, seperti rasa tidak percaya diri, sedih, kesepian, marah, galau, dan menangis. Saat patah hati, selain merasakan sakit pada psikis--tak jarang juga ada yang bahkan merasakan sakit pada fisiknya. Misalnya perasaan sakit atau sesak pada dada, lemas, dan tidak bertenaga.
Yang Otak Kita Alami Saat Patah Hati
Beberapa bagian otak akan aktif saat kita sedang sedih, mengalami penolakan, dan patah hati. Misalnya bagian otak ACC (Anterior Cingulate Cortex) yang aktivitasnya akan meningkat saat kita mengalami patah hati. ACC terletak pada dinding bagian tengah otak dan memiliki fungsi emosional sekaligus fungsi kognitif (kemampuan berpikir), sehingga tak jarang patah hati membuat kemampuan seseorang untuk menganalisis informasi secara objektif akan menurun. Sehingga ketika dihadapkan hal ini otak akan memasuki kondisi panik, dan tubuh akan mendapatkan banyak hormon stres yang menyebabkan nyeri dada, sakit kepala, dan kelelahan.
Dalam tubuh manusia, terdapat banyak reseptor-reseptor yang berfungsi menyalurkan sinyal-sinyal yang muncul akibat dari perubahan atau rangsangan yang terjadi pada tubuh. Pada bagian otak ACC, salah satu jenis reseptor yang paling banyak ditemukan adalah reseptor opioid yang berperan ketika kita merasa sedih ataupun senang. Akan terjadi peningkatan kerja reseptor opioid saat kita senang, dan terjadi penurunan endogen reseptor opioid saat kita merasa sedih. Sistem reward dalam diri akan mengalami penurunan ketika terjadi penurunan pada reseptor opioid yang membuat kita merasa tidak nyaman.
Saat reseptor opioid menerima rasa sakit, itu akan menghasilkan rasa tidak nyaman dan nyeri yang bukan pada perasaan saja melainkan juga pada fisik yang disebabkan karena rasa sakit yang diterima reseptor opioid tadi akan diproses dan diubah menjadi aktifitas sistem saraf. Hasil pemindaian yang dilakukan oleh Edward (seorang ahli neurologi kognitif) pada tahun 2011, membuktikan bahwa bagian otak yang merespon rasa sakit yang terjadi saat terdapat luka fisik pada tubuh merupakan bagian otak paling aktif saat seseorang mengalami patah hati.
Manfaat yang Bisa Didapatkan dari Patah Hati untuk Diri Sendiri
Hal yang kita anggap merupakan hal paling buruk dan menyedihkan terkadang memberikan manfaat jika kita mau melihat dari berbagai sisi yang berbeda--seperti halnya patah hati.
1. Memandang cinta dengan lebih realistis yang membuat kamu menjadi lebih dewasa. Patah hati mengajarkan kita bahwa cinta bukan hanya perihal kasih sayang dan kesenangan, tapi juga rasa sakit dan kesedihan.
2. Membuat kita tahu dan lebih dekat dengan orang-orang yang peduli pada kita.
3. Menjadi lebih bijaksana. Perasaan jatuh dan terluka yang dialami membuat adalah hentakan yang membuat kita sadar untuk menyesuaikan ulang prioritas. Ada banyak hal lain yang perlu kamu kerjakan dan jalani, cinta hanyalah salah satunya.
4. Lebih mencintai diri sendiri. Kita tidak bisa membuat semua orang yang kita cintai untuk memiliki rasa yang sama, tapi kita bisa memilih untuk mencintai diri kita sendiri atau tidak. Patah hati sering kali membuat kita sadar, bahwa kita harus mencintai diri sendiri sebelum mencintai orang lain.
Referensi:
[1] Ivena. 2021. "Kenapa Tubuh Juga Bisa Merasakan Sakit Ketika Kita Patah Hati". Diakses dari https*//hellosehat*com/mental/hubungan-harmonis/otak-saat-patah-hati/. Pada 25 September 2021.
[2] N.N. 2019. "Apa yang Terjadi Pada Otak saat Kita Patah Hati?". Diakses dari https*//kumparan*com/lampu-edison/apa-yang-terjadi-pada-otak-saat-kita-patah-hati-1551362477906246065. Pada 25 September 2021.
[3] Ami, Eka. 2020. "Tak Selamanya Buruk, 5 Manfaat Ini akan Kamu Dapat saat Patah Hati". Diakses dari https*//www*idntimes*com/life/relationship/eka-amira/manfaat-patah-hati-c1c2. Pada 25 September 2021.