Mengapa Hiroshima dan Nagasaki di Bom oleh Sekutu?


Mengapa Hiroshima  dan Nagasaki di Bom oleh Sekutu? - Konnichiwa! Kita sudah mengetahui bahwa menyerahnya Jepang pada Perang Dunia II terhadap sekutu diakibatkan oleh peristiwa dijatuhkannya bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki pada tanggal 6 & 9 Agustus 1945.

Dengan tujuan memaksa Jepang yang tidak mau tunduk di PD II untuk menyerah, dua kota ditargetkan oleh sekutu untuk melemahkan semangat perang tentara Jepang, pusat dan elemen militer lainnya.

Tapi, pernahkah kalian bertanya mengapa kota Hiroshima dan Nagasaki yang dipilih oleh AS sebagai target untuk memaksa Jepang menyerah dalam perang? Mengapa mereka tidak memilih kota-kota besar seperti Osaka, Kyoto, ataupun ibukota, Tokyo?

Terpilihnya Hiroshima

Sebelum terpilihnya Hiroshima, kota yang dipilih untuk dijadikan target dijatuhkannya adalah Tokyo. Namun, pilihan Tokyo sebagai destinasi senjata nuklir itu dicoret. Hal ini disebabkan karena kota Tokyo yang sudah terlebih dulu hancur akibat perang dan istana kaisar Hirohito yang terletak di kota tersebut. Mengapa? Rakyat Jepang bisa saja malah tidak menyerah, melainkan bangkit dengan semangat balas dendam jika pria terbesar di negara mereka mati akibat tindakan mematikan itu.

Kota Hiroshima yang memiliki jumlah penduduk mencapai 318.900 orang dan menjadi tempat berkumpulnya tentara dan pusat militer di kota ini, menjadi kota yang memenuhi kriteria sekutu untuk diluluhlantakkan.

Kemudian, dengan dikemudikan Letkol Paul W. Tibbets, pesawat B-29 Siperfortress membawa bom atom bernama Little Boy, berdiameter 71 cm yang memiliki panjang 3 meter dengan berat 4.400 kg. Senjata peledak ini super dahsyat ini mengandung uranium-235 seberat 64 kg dengan daya ledak 15 kilotons. Bom ini pun dijatuhkan di Hiroshima pada tanggal 6 Agustus 1945 yang menyebabkan sebanyak 20.000 tentara dan 70.000-126.000 rakyat sipil tewas dalam sekejap.

Terpilihnya Nagasaki

Awalnya, kota selanjutnya yang akan dijatuhi bom atom adalah Kyoto. Nagasaki justru ditetapkan terlebih dahulu sebagai destinasi selanjutnya, namun dibatalkan karena tidak akan menimbulkan efek ledakan yang maksimal karena daerahnya yang berbukit.

Ibukota Jepang yang lama ini dipilih karena penduduknya yang mencapai 1 juta lebih. Kyoto juga bahkan belum pernah menjadi incaran serangan AS.

Permasalahannya, Kyoto adalah sebuah kota yang memiliki nilai kultural yang sangat tinggi bagi Jepang. Di kota ini terdapat lebih dari 2.000 kelenteng Buddha dan tempat suci orang Sinto. Sekretaris Perang AS, Henry Stimson, sangat menentang Kyoto sebagai tujuan kedua dijatuhkannya bom atom. Stimson, yang pernah beberapa kali berkunjung ke Kyoto pada sekitar tahun 1920 dikala menjabat sebagai gubernur di Filipina, sangat mengerti bahwa kota ini sangat berharga bagi rakyat Jepang untuk pemulihan negara pasca perang.

Beralih dari Kyoto, kota Kokura lah yang menjadi pilihan terakhir. Kokura, yang memiliki gudang persenjataan terbesar di Jepang, banyak kendaraan militer dan senjata angkatan darat ataupun angkatan laut, dan dianggap menyimpan senjata gas beracun, merupakan pilihan ideal bagi sekutu untuk meratakan kota yang terletak di selatan Jepang itu.

Dipimpin oleh Mayor Charles Sweeney, terbang dengan pesawat B-29 Superfortress bernama Bockscar, dibawa lah bom atom yang diberi nama Fat Man, berdiameter 1,5 meter yang memiliki panjang 3,3 meter dengan berat sebesar 4.670 kg. Berbeda dengan Little Boy yang berisi uranium, Fat Man berisi plutonium seberat 6,4 kg dengan daya ledak 21 kilotons.

Namun, di tanggal ditetapkannya bom atom itu dijatuhkan, 9 Agustus 1945, terjadi masalah teknis. Akibat dari keterlambatannya pesawat Bockscar dari jadwal yang sudah direncanakan, kota Yahata yang telah dibom mengakibatkan 70 persen wilayah Kokura tertutup awan dan asap. Kondisi yang tidak memungkinkan bagi Sweeney untuk tetap menjatuhkan bom di kota ini karena khawatir bom jatuh jauh dari titik target dan menghasilkan ledakan yang tidak maksimal.

Setelah bingung dengan situasi yang tidak memungkinkan, kota terdekat dari Kokura yang sebelumnya dicoret dari daftar target, Nagasaki, akhirnya dipilih sebagai target baru.

Fat Man dijatuhkan oleh pesawat Bockscar pada pukul 11 lewat 2 menit di kota Nagasaki. Dalam beberapa detik, bom itu menghasilkan ledakan yang sangat dahsyat yang menewaskan 40.000 penduduk dan menyamaratakan bangunan yang berdiri di kota itu. Leukimia dan penyakit mengerikan lainnya menyebabkan 40.000 penduduk lainnya mati akibat paparan radiasi yang menyebar dengan cepat.