Suka Duka Seorang Pengangguran Setelah Lulus Sekolah

 


Suka Duka Seorang Pengangguran Setelah Lulus Sekolah - Tanpa dipungkiri sebagian besar dari kita yang sudah tamat menempuh pendidikan pasti pernah atau akan merasakan jadi seorang pengangguran pada saatnya, sebagian besar loh ya, bukan berarti keseluruhan

Pengangguran bisa saja menjadi momok bagi mereka yg akan lulus sekolah namun merasa belum memiliki cukup ketrampilan dalam menembus dunia kerja, dan bisa juga menjadi hal lumrah bagi mereka yang merasa sedikit lebih santai karena jika diiringi rasa sabar sedikit lebih besar dari mereka yg berpikir mendapat kerja itu instan

seringkali dari belum kesiapan para jebolan2 baru tersebut menjadi peluang bagi para tempat-tempat jasa penyalur tenaga kerja mulai dari yg resmi sampai yg ilegal, cukup dengan iming-iming gaji atau sekedar yang penting dapat kerja, canaker mudah saja tergiur.

OK, mari kita bahas lebih lanjut suka-dukanya menjadi seorang pengangguran :

Pengangguran adalah beban keluarga, benarkah?

Hal ini tergantung bagaimana pemikiran anda, Seringkali merasa menjadi beban keluarga karena anda merasa sudah memiliki tanggung jawab untuk mencari nafkah untuk diri sendiri ataupun sebagai bentuk balas budi & kasih sayang kepada orang tua yang telah mengeluarkan biaya untuk menyekolahkan kita yang pastinya tak sedikit. Namun bisa juga diantara kalian tak terlalu terpengaruh dengan anggapan tersebut karena memang mindset yang tidak terlalu tergesa-gesa terpengaruh keadaan orang-orang sekitar, ah ntar juga dapat kerja, ortu belum memaksakan harus sekarang inih, masih bisa minta duit ke ortu inih, dan lain sebagainya sampai mentoknya memang orang tersebut memanglah pemalas.

Demi Gengsi, dapat kerja di PT jepang atau PNS dipandang sebagai titik paling aman

Lulus harus merantau atau harus ikut CPNS, karena jelas gajihnya besar segedhe gaban. Itulah yang sampai saat ini masih sering menjadi tujuan utama para lulusan baru untuk dicapai setelah mereka lulus. Ya memang sih gaji+tunjangan gedhe, bisa nabung, bisa beli ini beli itu sesuka hati, tapi sudah pasti dengan pendapatan kalian yg lebih besar, maka akan semakin besar juga kebutuhan kalian dalam pergaulan saat di tanah rantau sana. Saya kasih saran sih saat kalian di titik atas tersebut, jangan lupa pikirkan bekal juga untuk planning jauh lebih ke depan seperti alokasi untuk modal membuka usaha saat kalian lepas kontrak nanti, bagi yang kontrak ya. Jangan sampai nanti saking asiknya menjalani kerja, foya-foya sampai kehabisan bekal di ujung kontrak, pusing pasti.

Dipandang sebagai orang yang gagal dan tak punya apa-apa

Kalau emang watak orangnya yg pemalas sih saya setuju saja, apalagi sampai melakukan tindakan-tindakan kriminal saat terdesak suatu kondisi. Namun jangan mudah berkecil hati begitu saja, jika memang kalian masih menyandang status pengangguran alias belum mempunyai pekerjaan tetap, justru kalian mempunyai banyak waktu luang yang bisa dijadikan bermanfaat dengan mengikuti pelatihan-pelatihan kerja yang mana disitu kalian bisa menambah ilmu, pengalaman, modal yang cukup, dan juga kesiapan yang dijamin lebih siap dibandingkan peserta lain saat kalian mengikuti seleksi kerja nantinya. Bisa juga mencari referensi profesi dari rekan rekan kalian di saat jam-jam luang yang ada. Buktikan bahwa waktu luang yang kalian miliki bisa menghasilkan sesuatu pada saatnya nanti, jangan mau membusuk termakan waktu.

Malu sama anak tetangga yang udah pada bekerja lebih duluan dapat kerja, bahkan jadi bahan omongan

Ini nih yg biasa dilakukan oleh ibu ibu komplek sekitar rumah jika melihat keseharian kita yg ngga menghasilkan apa-apa, giliran punya duit dibilang hasil nodong/ngepet dimana tuh 😄 aduhh pengin dah tuh tak siram tanamannya. Kalau kalian mengalami fase ini sih saran saya lebih baik keseharian kalian diisi hal yang positif seperti cari kerjaan sementara sambil cari2 loker yang lebih baik , minimal terlihat sering membantu orang tua di rumah, karena semakin kita tak melakukan apa-apa semakin orang memandang itu sebagai suatu hal yang buruk, sabar aja bre jika di fase ini

Mudah dimanfaatkan oknum tertentu untuk meraup keuntungan

Nih bagi adek adek lulusan baru yang merasa gagal lamar kesana kemari ataupun pengin cepet kerja yang penting judulnya kerja merantau di PT jepang. Kalian boleh berambisi, asal tetap waspada dalam memilih dan memilah loker yang akan di daftar, karena eh karena, tanpa kalian sadari saat ini sudah semakin banyak jasa BKK atau per orangan yang melakukan kongkalikong dengan beberapa pihak lainnya dengan embel embel membantu memasukan kerja di PT jepang ini itu gaji besar, jangan sampai mau cari kerja malah dikerjai, pengin kaya malah boncos duluan, karena tarif yang dipatok per orangnya menyentuh nominal jutaan, yang receh2 ceban juga ada sih, tapi rata rata itu tak menjamin dan sebagai formalitas saja mencari pemasukan.

Berpikir menjadi buruh seumur hidup atau justru membuka usaha sendiri

Nah ini salah satu alternatif yang saat ini sudah mulai saling kejar mengejar para pelakunya,bahkan usianya pun tergolong semakin banyak dari kawula muda. Kenapa harus pusing-pusing mengejar impian perusahaan jika kita bisa menghasilkan pendapatan dengan cara membuka usaha sendiri?? ujung-ujungnya sama toh kita mencari rezeki sendiri-sendiri dan rezeki masing-masing orang itu bisa di dapatkan dari takdir yang berbeda-beda. Jadi lebih tertarik mana nih antara jadi karyawan muda atau pengusaha muda?

Bang, modalnya belum ada sih buat buka usaha. Kalian bisa mencari pinjaman terlebih dahulu atau mungkin menjalani pekerjaaan sementara dulu sampai terkumpul cukup modal, asal ada kemauan pasti bisa koq.

Mas ijasah saya D3 S1, kampusnya bagus mau kerja apa adanya, gajinya ngga ada, sangat disayangkan dong

Ngga gitu juga bambaaank, kan anda itu baru lulus, kalo mau kerja di tempat kerja yang bagus tapi andanya sendiri belum siap gimana? titel pendidikan seseorang belum menjamin kesiapan kerja seseorang, apa salahnya memulai dari yg sedikit mudah dulu?


"Bang tapi ada temen saya yang ampas banget gatau apa-apa bisa dapat kerja di tempat yang bagus loh, itu gimana?"

Fix sih itu kalo bukan faktor uang masuk ya mesti faktor Orang Dalam, valid no debat.


Terima kasih nih sudah membaca tulisan saya yang panjang dan sedikti makna ini. Tujuannya ya hanya untuk membangun dukungan saja agar kalian yang merasa ga bisa apa-apa setidaknya jangan menyerah dahulu di garis awal sob, ambil yg bermanfaat buang yg tak perlu


See you..