REVIEW: TERLALU TAMPAN (2019): Adaptasi Webtoon Yang Penuh Dengan Kerecehan Dan Refleksi Tentang Ketampanan!





“Gak selamanya ketampanan itu jadi jaminan,Lin”-Pak Archewe

Siapapun laki-laki di dunia ini pasti mengharapkan satu hal: ketampanan. Ya, wajah rupawan nan ganteng tentu menjadi sebuah pemikiran kolot para lelaki bahwa tiap wanita pasti akan suka dengan penampilan fisik saja. Tapi bagaimana jika ketampanan tersebut malah membuat hidup kalian menjadi kacau dan berantakan? Terlebih, kalian lahir dari keluarga yang juga tampan?

Para pembaca LINE Webtoon pasti tahu webtoon yang satu ini, Terlalu Tampan. Ya, sejak dirilis pada Maret 2017, webtoon ini sudah dibaca lebih dari 9 juta pengguna aplikasi tersebut dan komiknya sudah diterbitkan oleh penerbit Bukune. Webtoon yang dikarang oleh Muhammad Ahmes Avisiena Helvin (Avisiena) dan S.M.S (Savenia Melinda Sutrisno) ini akhirnya mendapatkan adaptasi Live-Actionnya dengan judul yang sama. Diproduksi oleh Visinema Pictures, adaptasi layar lebarnya disutradarai oleh Sabrina Rochelle Kalangi yang awalnya adalah seorang Graphic Designer sehingga ini menjadi debut penyutradaraan layar lebar pertamanya. “Terlalu Tampan ” menghadirkan cast-cast seperti Ari Irham, Tarra Budiman, Marcelino Lefrandt, Iis Dahlia, Calvin Jeremy, Rachel Amanda Aurora, Nikita Willy dan Dimas Danang.

Witing Tresno Jalaran Soko Kulino atau Mas Kulin adalah seorang anak yang lahir dari keluarga yang “tampan” beranggotakan Pak Archewe (ayah), Bu Suk/Jer Basuki Mawa Bea(ibu) dan adiknya, Mas Okis/Okisena Helvin. Ketampanan Kulin membawa masalah bagi dirinya sampai harus mengunci diri di rumah. Sampai suatu ketika, Kulin akhirnya memutuskan untuk bersekolah di SMA Horridson, SMA khusus pria dimana Ia bertemu Kibo yang menjadi korban Bullying dari geng 3-Tak yang dipimpin oleh Sidi. Kibo pun menjelaskan bahwa SMA Horridson menginginkan prom gabungan dengan SMA BBM, SMA khusus wanita yang memiliki seorang siswi bernama Amanda, si Terlalu Cantik. Ditengah masalah tersebut, Kulin juga bertemu Rere dan merasakan bahwa Rere melihat Kulin apa adanya yang berujung munculnya perasaan cinta terhadap Rere.

Apa yang sebenarnya dilakukan keluarga Kulin sampai Kulin mau berhenti Homeschooling dan masuk di SMA Horridson?

Bagaimana Kulin menghadapi masalah tersebut?

Akankah cinta Kulin disambut oleh Rere?

REVIEW:

Visinema Pictures ,yang sudah membuat Box Office di awal tahun 2019 dengan Keluarga Cemara kembali menggebrak lewat “Terlalu Tampan”. Dikemas ringan,santai dan unik, pendekatan dari tiap unsur dari Webtoonnya benar-benar dimaksimalkan oleh Anandia Nurita yang menulis naskahnya bersama Sabrina Rochelle Kalangi. Komedinya sendiri receh, tetapi ini receh yang sangat berkualitas. Visual Effect ala komik yang dihadirkan di film ini makin mengundang tawa penonton terlebih ketika Kulin memperlihatkan ketampanannya. Pemilihan OSTnya sendiri juga cukup baik mulai dari lagu utama “Terlalu Tampan” yang berirama Melayu dan dibawakan Iis Dahlia menggambarkan bagaimana pandangan wanita yang melihat sosok Mas Kulin dan “Kusut” dari Fourtwnty juga menggambarkan betapa kusutnya hidup Kulin sebagai cowok tampan. Mood penonton pun diaduk dengan pergantian scene dan penggunaan lagu seperti persahabatan Kulin dan Kibo yang menggunakan backsong “Berdua” dari Calvin Jeremy atau ketika Kulin melirik Rere dengan backsong “HiVi-Siapkah Kau Tuk Jatuh Cinta Lagi”.

Yang cukup diacungi jempol adalah Production Design yang dikerjakan oleh Adrianto Sinaga. Mulai dari bentuk warung Rere sampai deskripsi SMA Horridson dan SMA BBM, semua disesuaikan dengan aura masing-masing tempat. Bahkan, ada adegan yang menggunakan efek slow motion yang semakin menambah kekocakan. Ari Irham sebagai Mas Kulin sudah baik secara visual namun untuk aktingnya masih bisa ditingkatkan apalagi melihat keinginan Mas Kulin yang ingin hidup normal. Marcelino Lefrandt benar-benar tampil sebagai Archewe Johnson baik secara visual maupun akting terlebih ketika mengatai tiap wanita yang mendekatinya.Benar-benar so badass. Tarra Budiman sebagai Mas Okis, kakak Kulin menambah kerecehan lewat adegan tebak-tebakan yang agak “garing” namun ditutup dengan dingin dan semakin receh oleh Ari Irham. Chemistry keduanya sebagai adik dan kakak benar-benar cukup baik. Nikita Willy yang memerankan sosok Amanda, si Terlalu Cantik pun tampil layaknya seorang wanita yang angkuh dengan kecantikannya yang membius para pria tetapi acungan jempol layak diberikan kepada Calvin Jeremy daan Rachel Amanda. Calvin sebagai Kibo benar-benar memerankan sosok seorang sahabat yang setia sedangkan Amanda sebagai Rere tampil sebagai sosok cewek yang cool,dingin dan cuek dengan tawanya yang receh (dan masih terngiang di telinga).

Para pembaca Webtoonnya akan dimanjakan dengan beberapa adegan ikonik yang divisualisasikan kedalam filmnya. Dijamin, baik yang membaca Webtoonnya akan tertawa terbahak-bahak bahkan yang tidak mengikuti Webtoonnya juga akan terhibur. Konflik dalam “Terlalu Tampan” sendiri cukup sederhana tentang kepercayaan kepada sahabat dan bagaimana menjalani hidup apa adanya. Pesan dalam film ini cukup menyentil terutama para pria yang terus berpikir bahwa ketampanan bisa membuat mereka mendapatkan apa yang mereka mau (itu kata Mas Okis,lho), tapi nyatanya tidak.

Ringan,santai juga unik, “Terlalu Tampan” menjadi sebuah tontonan penuh refleksi buat kalian para lelaki yg mengharapkan ketampanan seperti Mas Kulin dibalut komedi dengan kerecehan berkualitas dibantu Cinematography serta Color Grading yang cantik.


Score: 9,5 dari 10