Konten Youtubers Indonesia yang Belakangan Ini Memburuk & Aneh



Kita ada di Negara dimana hal² bodoh dan tidak berguna cepat viral dan terkenal. Masyarakat kita senang membuat orang bodoh terkenal. Entah itu lewat media masa, media sosial, dan Youtube.
Lihat aja 10 Youtuber paling terkenal dengan subscriber terbanyak, isi video mereka hanya itu² saja. Pamer kekayaan, gosip, hoax, drama, ngomong kotor.
Tapi konten² yg berkualitas, bersifat edukatif, yg punya value malah sulit terkenal/populer.
Seolah Negeri ini mengajarkan kita kalau, bila ingin cepat terkenal, maka lakukanlah hal² bodoh macam joget² di Tiktok, buat drama MOBA, atau buat gameplay video pakai bahasa toxic.

Saya gak bilang semua Youtuber Indonesia itu sampah, tapi banyak Youtuber sampah dan konten video mereka juga lebih sampah.
Mulai dari Prank gak jelas, keluarga yg suka pamer, Youtuber Embicile yg makan bulu kemaluannya beserta puluhan hal bodoh lainnya, sampai yg tidak kalah menyebalkan adalah Thumbnail Clickbait yg berisi konten seksual tidak berguna dan bodoh dari Youtuber Indonesia.
Ada Ericko Lim, Youtuber paling toxic yg pernah saya lihat. George Miller wannabe.
Banyak omongan dan tingkahnya yg saya kira sangat tidak masuk di akal yg sayangnya banyak dilihat ABG bahkan anak kecil lalu mencontoh dia. Jadi jangan heran, kalau di Facebook banyak bocah keyboard warrior yg toxic parah, tukang SARA dan bully, karna mereka mencontoh orang² macam Ericko Lim. Ericko Lim dan Youtuber toxic lainnya tanpa sadar sudah memberikan dampak buruk bagi anak² di bawah umur tapi mereka tetap melakukannya. Mereka tidak membatasi video mereka dengan age restricted karna alasan adsense. Uang.
Mereka kaya dengan membuat orang lain bodoh dan toxic.

Ada Ria Ricis, yg banyak mengupload video “autis” dengan tingkah pecicilan nya.

Lalu ada Thumbnail Clickbait yg bersifat seksual, NSFW, yg sepertinya belakangan ini dikuasai oleh Kimi Hime. Dia jelas salah, karna hampir semua videonya Clickbait yg menampilkan semok tubuhnya. Saya bukan manusia alim yg akan mendemo Kimi Hime karna menampilkan aurat atau alasan klasik khas Muslim Indo lainnya, tapi saya juga bukan penjilat macam fans nya Kimi Hime yg membela dia karna dia memberi fans service dada dan paha yg cukup membuat mimisan, saya kontra dengan Kimi Hime karna yg menonton video dia, saya yakin 70% adalah bocah dibawah umur. Karna yg main PUBG dan ML itu bukan hanya orang dewasa, tapi lebih banyak anak kecilnya.
Orang² yg membuat Thumbnail Clickbait macam Kimi Hime ini sebenarnya sudah banyak melanggar aturan Youtube hanya untuk mendapatkan untung dari Adsense, karna konten Clickbait sangat efektif digunakan untuk meningkatkan trafik pengunjung website/viewers, tapi makin hari, trik ini makin disalahgunakan.
Makin hari mental anak muda Indonesia akan semakin terbelakang karna konten² sampah dari, “lebih dari TV” ini.


Saya yakin, fans nya Atta Geledek, Ericko Slim, Kimi no nawa, atau Ricis akan marah dan balas,
“Kalau gak suka ngapain ditonton? Bodoh banget jadi orang”.
“Ya salah orangtua nya lah. Siapa suruh gak ngawasin anaknya nonton Youtube”.
Pertama, saya mengeluhkan tentang hal ini bukan karna konsumsi dan opini saya pribadi. Dan saya belum punya anak walaupun tiap hari pingin bikin anak, saya masih 22 tahun.
Tapi, saya punya adik, sepupu, tetangga, anak teman, dan adik² yg saya kenal dimana mereka masih di bawah umur.
Kita harus ingat dan akui, anak² zaman sekarang mainannya bukan lagi kelereng, layangan, monopoli, congklak, atau masak-masakan. Pegangan mereka sekarang gadget, aplikasi video macam Tiktok, kuotastreaming, gaming, juga hal² yg instagrammable.
Mungkin saya atau para otangtua lainnya bisa saja meblokir akun² Youtuber diatas, tapi adik² kita yg dibawah umur? Apa tanggung jawab konten kreator toxic – drama – sampah itu atas merosotnya moral adik-adik kita? Mana mereka perduli. Karna yg mereka pedulikan cuma uang. Mereka bisa beli rumah, mobil, dll karna membuat adik² kita makin bodoh dan rusak mentalnya.
Langkah apa yg tepat untuk hal ini.. Well, mari kita pikirkan sama² sebagai anak² muda yg kreatif, bijak, dan masih perduli dengan moral generasi muda dan kemajuan Bangsa. Karna kemajuan Bangsa, ada di tangan anak² dibawah umur jaman sekarang.