Tadi malem saya masih melihat rating bukalapak di app store 4.7 berubah dalam hanya beberapa jam menjadi 4.4 ( krn terjadi penambahan bintang 1 secara massive). ini semua ini dipicu hanya krn CEO Bukalapak Achmad Zaky nge twit dianggap berbau politik.
Pagi ini saya sangat tdk tertarik membahas dari sisi politik-nya. saya justru mengambil pelajaran dari sisi bisnis. Bagaimana pengaruh personal branding terhadap sebuah produk. Krn selama ini hanya efek positif saja yang banyak dibahas dan menjadi contoh buat semua pebisnis terutama di era digital ini.
Mengapa harus mengembangkan personal branding ?
Dulu, tidak banyak orang yang membangun personal branding. misalnya brand POLYTRON atau POLYGON siapa pemiliknya ? kita ga pernah tau. tapi brand mereka besar dan sukses.
lalu mengapa sekarang semua membangun personal branding ? Karena sekarang produk yang beredar begitu banyak, konsumen disuguhi banyak pilihan. agar produk anda terlihat oleh konsumen berbeda, dan mudah diingat serta membangun kedekatan emosional, anda harus membangun brand personality.
Dulu brand-brand menggunakan brand ambassador untuk menciptakan brand personality, saat ini trend nya berubah, mereka lebih menggunakan personal branding dari owner / CEO sebuah brand itu sendiri. Mungkin karena efeknya lebih positif, dan sincere serta personality yang muncul lebih bisa di kontrol dibandingkan menggunakan brand ambasador.
Jika anda melihat Facebook, anda tidak akan lepas dari kepribadian nya Mark Zuckerberg yg simple dan santai. tanpa disadari kita sulit melepaskan image mark dari Facebook dan menjadikan personality mark sebagai personality facebook itu sendiri.
Sekarang banyak brand local juga menggunakan strategi yang sama, misalnya bagaimana Atina owner vanilla hijab sangat kuat mempengaruhi pembeli mereka dengan sifat nya yang peduli sesama, yg kalem tapi penuh semangat. Hal ini ternyata disukai oleh konsumen indonesia juga, karena menjadi ada cerita (story) dibalik sebuah brand / produk.
Hal itulah yang membuat saya memutuskan utk mencoba menerapkan hal yang sama terhadap batik tusta, dengan mulai muncul dalam beberapa konten @batiktusta , misalnya inspirasi pagi. dan ternyata memang efeknya cukup bagus.
Hanya saja pagi ini saya jadi lebih hati-hati, karena jika personal branding terlalu kuat bahkan mengalahkan produk branding, bisa jadi boomerang jika kita tidak hati-hati. (meskipun utk kasus bukalapak ini sudah bercampur dengan politik).
Salam Sukses untuk Local Brand Indonesia