5 Cara Awal Mencegah Depresi Pada Diri Sendiri yang Mungkin Sulit Untuk Kamu Atasi



5 Cara Mencegah Depresi  Pada Diri Sendiri yang Mungkin Sulit Untuk Kamu Atasi - Hidup dengan depresi bisa menjadi sebuah perjuangan dan dalam kondisi paling akut mampu melumpuhkan aktivitas hidup kita sehari-hari. Membuat kita takut hidup, seolah ada badai emosional yang menghancurkan segalanya. Depresi juga bisa sangat menguras waktu dan tenaga, sehingga kita mudah menyerah dan membiarkan diri kita terjerumus lebih dalam lagi ke dalam lubang emosional tanpa dasar.

Sebagian orang akan mengalami suatu bentuk depresi yang disebabkan oleh beragam hal. Entah itu karena kisah percintaan yang gagal, kematian anggota keluarga, penyakit yang tak kunjung sembuh, dan lain sebagainya.

Depresi sepertinya sudah menjadi masalah umum. Tetapi pada tingkat sosial maupun interpersonal, masalah kesehatan mental ini seringkali diabaikan. Yang lebih buruk lagi justru disepelekan dengan menyalahkan penderita yang dianggap lemah atau bereaksi lebay.

Banyak orang, bahkan penderitanya percaya kalau depresi terjadi karena ketidakmampuannya secara personal menghadapi masalah. Respon masyarakat juga penuh dengan pesan yang bersikeras kalau kesedihan dan kesepian adalah masalah yang diciptakan karena cacat karakter individu, bukannya cacat struktural.

Tuntutan masyarakat supaya si penderita ‘membangkitkan diri sendiri dan melanjutkan hidup’ justru malah bikin penderita merasa lebih terasing dari lingkungan dan semakin tenggelam dalam depresi. Apalagi, masyarakat dunia tontonan (spectacle society) konsumeris modern mengajarkan kita untuk membenci diri sendiri karena depresi.

Tidak terhitung jumlah individu penderita depresi yang tidak mencari bantuan profesional karena takut dicemooh, dibully, dan diasingkan. Jika kamu merasa depresi sekarang, jangan merasa itu adalah kesalahanmu sendiri.

Penyakit mental adalah biologis, genetik, lingkungan, dan sosial budaya. Tapi aku pribadi percaya kalau kita hidup di masyarakat yang benar-benar sosialis kita bisa memperlebar peluang kemungkinan untuk mencegahnya.

Jadi apa yang harus dilakukan?

Satu hal yang pasti aku anjurkan adalah menghubungi bantuan profesional dan melakukan terapi, yang seringkali berbiaya mahal. Jika tidak dapat menemukan terapi dengan biaya murah, kamu bisa nyoba lima cara awam di bawah ini untuk rencana penanganan depresi.

1. Keterlibatan dalam komunitas


Cobalah untuk terlibat dalam proyek bersamat teman-teman atau keluarga yang sudah direncanakan. Tetapi jangan mengambil lebih dari yang secara emosional berkelanjutan untuk kamu. Jangan membawa terlalu banyak tanggung-jawab dalam komunitas karena itu bukan praktik yang baik dalam hal kesehatan mental sih.

Bersikaplah realistis tentang berapa banyak waktu yang kamu dapat untuk mengabdikan diri untuk sebuah proyek dan terbukalah dengan orang lain ketika kamu membutuhkan bantuan. Ada banyak pilihan untuk memulai keterlibatan pada sebuah atau beberapa komunitas. Menjadi relawan di perpustakaan, relawan pada kegiatan memungut sampah, atau di mana gitu yang kamu pikir bakal cocok untuk kamu. Aku sendiri sih pernah jadi relawan pemungut sampah di Gunung Merapi. Banyak hal aku dapat dan yang terpenting aku jadi lebih bahagia 🙆

2. Olahraga


Anekdot serta penelitian klinis sering mengklaim bahwa olahraga sama efektifnya (jika tidak lebih) dengan anti-depresan. Coba ajakin teman-temanmu untuk bermain futsal atau bermain badminton bareng. Siapkan jadwal, pilih waktu khusus. Aku rasa tidak perlu melakukan olahraga berat dan, amit-amit mahal 🤭

3. Bercocok tanam atau memelihara hewan


Anjing, kucing, kelinci yang lucu bisa jadi sahabat baik yang menemani dan menghibur kamu. Pertimbangkan untuk mengadopsi satu hewan untuk kamu rawat dan jaga. Ini remeh, tapi terkadang cukup mempan. Bagaimana hewan peliharaan dapat menjadi sahabat baik yang dapat membuatmu menjadi lebih hidup digambarkan pada film berjudul “A Street Cat Named Bob”. Itu kisah nyata di London yang mempertautkan James Bowen, seorang pengamen jalanan yang depresi karena perceraian orang tua dan mencandu heroin secara berlebihan dengan seekor kucing bernama Bob. Coba tonton deh film itu 😁

4. Membaur


Salah satu penyebab depresi ‘orang intelek’ adalah karena mereka semakin terisolasi dari kehidupan sosial. Mereka merasa jijik pada birokrasi, konsumerisme, atau kepalsuan apapun yang ditawarkan oleh masyarakat hierarkis dan kapitalid saat ini. Mereka cenderung nyari circle pertemanan yang paling tidak memiliki kesamaan pandangan dan semakin lama, orang-orang seperti mereka makin sadar bahwa mereka juga mengalami ‘alienasi revolusioner’. Monoton sekali.

5. Gunakan mariyuana atau minuman beralkohol


Meskipun tidak ada yang salah dengan mariyuana dan minuman beralkohol dalam arti luas, makainya harus terpahami, karena pengaruhnya pada kesehatan mental adalah bagian yang sangat penting dalam mengelola keadaan emosi kita.

Setiap orang dengan tubuhnya, bereaksi secara berbeda terhadap mariyuana dan minuman beralkohol. Dan semua orang menemukan cara mereka yang berbeda dalam mengatasi. Kuncinya adalah menyadari dan sadar efek kedua barang tersebut terhadap tubuh dan kondisi mental kita sendiri. Banyak penelitian melaporkan kalau digunakan secara proporsional, alkohol atau mariyuana dapat membantu kamu untuk bersantai di penghujung hari. Tapi, jika kamu menemukan dirimu tidak dapat melewati hari tanpa mariyuana ataupun minuman beralkohol, atau jika penggunaan keduanya malah memperburuk depresimu, mungkin sebaiknya dihindari aja.


Ini hanya cara awal saja, jika sudah parah kamu bisa berkontultasi dengan Psikiater dan Psikolog ya teman-teman. Semoga informasi ini mampu membantu kamu yang sedang mengalami depresi dan tidak sampai nekat melakukan hal yang membuat kamu menyakiti diri sendiri ya.