5 Perserteruan Nyata Antara Marvel Dengan DC - Apple-Microsoft, CocaCola-Pepsi, McDonald’s-BurgerKing, mereka bak 2 raksasa yang saling bersaing. Maka hal yang sama juga bisa dimiliki oleh Marvel dan DC sebagai musuh abadi karna telah bersaing sejak lama dan paling mendominasi di dunia komik. Tak hanya komik, kini keduanya pun sukses melebarkan sayap mereka dengan mengangkat kisah superhero andalannya ke layar lebar. Hingga setiap menyebut film bergenre superhero, tak pernah luput dari 2 nama raksasa ini sampai menciptakan 2 kubu fans yang tak henti-henti berdebat.
Walau sekarang persaingan yang ada terlihat agak sehat, kenyataannya di awal-awal, persaingan keduanya sempat panas dan bahkan sampai menggila. Lumayan banyak persaingan keduanya yang bagaikan sedang perang dunia. Namun diantara semuanya, rasanya hanya 5 persaingan gokil inilah yang paling dikenang.
1. Crossover karakter komik DC dan Marvel yang gagal total
Dari pertengahan 70an hingga awal 80an, Marvel & DC, sedang berada di masa-masa 'adem'. Saking ademnya, pada tahun 1983, keduanya berencana untuk berkolaborasi menciptakan storyline cross-over perdana antara The Avengers dan Justice League. Awalnya, project ambisius tersebut telihat fine-fine aja. Tapi sayangnya di tengah proses, semuanya menjadi kacau balau.
Kekacauan dimulai ketika penulis sekaligus kreator tim superhero The Avengers dan The New Teen Titans, George Perez, menyalahkan Marvel dan DC yang sengaja mengulur-ulur waktu perilisan komik ambisius ini. Bukan tanpa alasan Perez merasa kesal. Perez telah menggambar seluruh konsep cross-over-nya selama hampir 2 tahun.
Walau alasan kekesalan tersebut terlihat sangat lumrah, tapi apa yang dilakukan Perez ini berbuntut panjang. Tak lama berselang, editor in-chief Marvel saat itu, Jim Shooter, menyatakan bahwa alasan utama mengapa rencana cross-over besar ini tertunda, dikarenakan konsep outline story yang dikirimkan DC tidak cukup baik. Shooter mengatakan bahwa dirinya telah mencoba menghubungi DC terkait revisi ulang konsep kisahnya tersebut, namun menurutnya, DC tidak pernah merespon balik.
Tidak terima pernyataan tersebut, editor in-chief DC, Dick Giordano, menyalahkan Shooter balik yang menurutnya, Shooter kerap mengulur-ulur waktunya ketika diharapkan oleh DC untuk memberikan keputusan kreatifnya. Hal ini pun kemudian berbuntut panjang dengan perang komentar antara dua editor in-chief Marvel dan DC. Jim Shooter dan Dick Giordino kala itu saling menyalahkan satu sama lain terkait outline story crossover project besar itu. Pada akhirnya crossover perdana itu gagal total dan dibatalkan. Jim Shooter kemudian meninggalkan Marvel dan perseteruan keduanya pun mereda. Mana yang benar, mana yang salah? Siapapun itu, yang jelas akibat salah-salahan ini, rencana cross-over ambisius tersebut pun berakhir gagal total.
2. Hak Cipta nama Captain Marvel
Pada tahun 2019 lalu, DC dan Marvel sama-sama memperkenalkan karakter superhero baru di layar lebar, Captain Marvel dan Shazam. Namun tahukah kamu jika kedua tokoh ini dulunya pernah terlibat dalam perebutan hak nama? Kami yakin, Masih ada sebagian yang merasa bingung dengan adanya 2 nama Captain Marvel di masing-masing DC dan Marvel. Kenapa ada 2? Apakah Marvel duluan yang menggunakan namanya? Mari kita bahas..
Konflik ini sebenarnya berawal sejak tahun 1940an. Kala itu Captain Marvel aka Shazam diciptakan / diproduksi oleh Fawcett Publications. Yap, bukan diciptakan oleh DC. Nah, kala itu, karakter ini sangat populer. Saking terkenalnya, penjualan komiknya sampai melampaui penjualan komik Superman milik DC.
Entah apa juga dikarenakan faktor kekalahan tersebut, DC pun menuntut Fawcett dengan alasan seluruh atribut khususnya, super power yang dimiliki Shazam, sangat mirip dengan Superman. Ya, memang ada benarnya. Singkat kata, perseteruan legal ini, berakhir di tahun 1953 dengan putusan bahwa Fawcett, harus menghentikan perilisan komik Captain Marvel AKA Shazam.
Pasca putusan ini, DC pun langsung membeli hak karakter ini dan kemudian, resmi menyertakan Shazam ke dalam universe mereka. Nah, ketika DC sedang sibuk mengurusi surat-surat legal pengambilan hak Shazam ini (semua urusan baru benar-benar selesai tahun 1991), Marvel di tahun 1967, merilis superhero bernama Captain Marvel. Merasa bahwa mereka yang pertama menggunakan nama tersebut, di tahun 1974, publisher DC kala itu, Carmine Infantino, mencoba melawan balik Marvel.
Namun terbukti, super power yang dimiliki Shazam, tidaklah sebanding dengan “kekuatan super” yang dimiliki oleh tim pengacara Marvel. Alhasil, daripada menjadi ribet dan panjang lebar lagi, DC pun akhirnya mengalah. Pengadilan pun melarang DC merilis komik dengan judul Captain Marvel, namun tetap boleh menggunakan nama tokoh Captain Marvel dalam komiknya.
Akibatnya, DC mengubah judul komiknya dengan Shazam. Agar tidak membingungkan pembaca, pada tahun 2011 DC akhirnya mengalah dan mengubah total nama tokohnya menjadi Shazam. Hingga saat ini, nama karakter Captain Marvel pun hanya digunakan oleh Marvel Comic hingga akhirnya diangkat ke layar lebar pada tahun lalu.
3. Komentar pedas Stan Lee terhadap DC Comics
Stan Lee adalah legenda dunia komik, dari tangannya telah hadir banyak sekali karakter superhero yang kita kenal saat ini. Terlepas dari dirinya sebagai sang creator Marvel, ia juga pernah turut berkontribusi menulis storyline komik DC berjudul Just Imagine pada tahun 2001-2002. Seorang Stan Lee, nyatanya pernah memberikan sindiran-sindiran pedas terhadap kompetitornya tersebut.
Di salah satu kesempatan, Lee bahkan pernah mengatakan bahwa DC adalah komik yang ditulis dan digambar dengan kualitas buruk dan tukang meniru apa yang dilakukan oleh Marvel. Greget nggak tuh? Buntut dari perkataan pedas Lee ini pun cukup panjang. Pasca penyataan Lee tersebut, DC dan Marvel terlibat perang dingin aka sindir-sindiran hebat Yang mana salah satunya adalah penciptaan Inferior Five oleh DC yang dimaksudkan sebagai sindiran terhadap Fantastic 4 milik Marvel.
4. Parodi frontal Jack Kirby untuk menyindir Stan Lee
Tidaklah dipungkiri bahwa Stan Lee & Jack Kirby, adalah dua nama yang tidak bisa dipisahkan di dalam dunia komik. Bersama-sama di tahun 50an, keduanya menciptakan karakter-karakter ikonik Marvel seperti: Fantastic 4, X-Men dan The Hulk. Sayangnya, kerjasama indah keduanya, berakhir menyedihkan ketika di tahun 70an, Kirby hengkang ke rival mereka, DC.
Bukan tanpa alasan Kirby melakukan langkah super mengagetkan ini. Kala itu, Kirby sudah merasa muak karena dirinya merasa diperlakukan secara tidak adil sebagai co-creator oleh sahabatnya tersebut. Menumpahkan rasa frustasinya, Kirby pun menciptakan karakter Funky Flashman di komik Mister Miracle Vol.1 #6 tahun 1972.
Bisa ditebak karakter yang juga sosok villain ini, adalah bentuk parodi dari mantan kolega sekaligus sahabatnya tersebut. Funky Flashman digambarkan sebagai sosok villain yang “haus” uang dan Marvel, digambarkan sebagai ladang perbudakan. Tak pelak penggambaran ini membuat Lee sakit hati banget. Dan gara-gara parodi ini, Lee pun akhirnya memutuskan untuk tidak memelihara brewok khasnya agar tidak terlihat mirip seperti Funky Flashman.
5. Kontroversi Wonder-Man
Dari namanya saja sudah terlihat jelas bahwa sosok superhero bernama asli Simon Williams ini, cepat atau lambat, akan memancing-mancing sang rival, DC. Memang Wonder Man, adalah seorang pria dan memiliki kekuatan super yang sedikit berbeda dari Wonder Woman-nya DC. Namun tetap saja, hal ini tidak menghentikan DC untuk menuntut Marvel.
Tidak mau jadi berlarut-larut, Stan Lee pun mengalah dan Wonder Man pun dimatikan. Namun gokilnya, di kala Lee sudah mengalah, di tahun 1976, DC malah melakukan tindakan mengesalkan dengan menciptakan Power Girl. Dikatakan mengesalkan karena 4 tahun sebelumnya, Marvel telah lebih dulu menciptakan karakter Power Man.
Power Man nantinya berganti nama menjadi Luke Cage. Merasa kesal dengan tindakan DC tersebut, Lee pun merestui dibangkitkannya kembali sosok Wonder Man. Dan seperti kita tahu, Wonder Man, masih terus menjadi salah satu superhero di universe komik Marvel hingga detik ini.
Nah, itu saja persaingan Marvel VS DC yang paling dikenang hingga detik ini. Meskipun keduanya bersaing ketat, namun kita sebagai fans kayanya gak perlu deh sampai gontok-gontokan, karena karya dari kedua publisher ini sama-sama keren kok, ya gak?
Sumber referensi: Greenscene