Pertanyaan yang Sering Muncul Terkait Tentang Virus Corona dan Lockdown!


"Sebenarnya yang udah positif Corona bisa aja  lebih banyak dari yg diinfokan media"


Yak, tapi updatean pemerintah terkait jumlah yang tertular menurutku cepat sih. 

Karena lembaga yang diberikan mandat untuk tes covid sudah bertambah lagi, bukan cuma litbangkes lagi, makin banyak tenaga yang terlibat berarti nanti akan makin banyak yang bisa dites, hasilnya makin cepat keluar, jumlah penderita yang positif akan makin banyak yang terdeteksi.

 Daan jumlahnya bisa terus berlipat ganda

"Engga bagus dong, kan makin banyak"


Disisi lain hal ini menunjukkan kemampuan kita buat mendeteksi. Semakin banyak yang terlacak semakin banyak yang bisa ditangani lebih awal kan dan makin jelas tracingnya kemana.

Kalo jumlah asli pasiennya tuh lima ratus, misalnya, dites atau tidak dites ya akan tetep segitu angkanya. Justru karena dites, jadi bisa diambil langkah selanjutnya apa.

Jadi ya engga perlu takut sama data.

"Berarti bisa aja aku sekarang udah ketular ya?"


Yak benar. Makanya ada anjuran social distancing, yang mana tujuannya supaya kamu engga menularkan ke orang lain yang rentan kondisi imunnya Bukan hanya supaya kamu ngga tertular.

Meski sudah ketular kamu bisa saja tetap sehat sentosa bisa tetep main facebook Tapi begitu kamu membawa si virus dan akhirnya si virus menginfeksi orang-orang sekitar yang kondisi imunnya ngga sestabil ya udah kelar ._.,  kamu menjadi sebuah mimpi buruk orang lain.

"Terus kenapa gak Lockdown sih kayak negara A,B,C?"


Karenaaa enga semdah itu wahai malih, bambang, jaenab maemunah.

Jika semua orang di rumah bagaimana nasib orang-orang yang kerja dengan upah harian? bagaimana kerjanya yg di sektor kebutuhan primer yaitu sandang pangan dan papan.  Atau bayangin jika abang gofood dsj di rumah aja. Kamu mau masak eh tapi engga ada yg dagang di pasar.

Terus, kamu pikir kamu bisa nonton anime, drakor, dan "anu" di rumah? Eits belum tentu toh, karena nantinya engga akan ada orang yg ngurusin internetan kamu.

Banyak sekali pertimbangan. Engga seasyik nge nolep di rumah.

"Bisakah aku mati karena virus ini?"


Yak bisa. terutama kalo kamu harus nunggu sesak napas berat demam tinggi dulu baru periksa. Jadi tida ada salahnya memeriksakan diri, entah kamu habis dari luar negeri ataupun ngga.

Daan sabar untuk menunggu prosesnya. Apalagi kalau kamu periksanya ke RS tipe D atau tipe C yang fasilitasnya terbatas sedangkan jumlah pasiennya segumbreng dan bukan cuma dengan keluhan covid saja.

"Sekarang angka globalnya gimana?"


Buka situs who aja ya, yang bagian covid, terus pilih opsi situation report. Selalu diupdate tiap hari di malam hari. Di beberapa portal berita kayak CNN, CNBC sama Tirto juga ada. Pro aktif ah.