Ansatsu Kyoushitsu: Ikatan Berharga Seorang Guru dan Murid (Review)

 



Ansatsu Kyoushitsu: Ikatan Berharga Seorang Guru dan Murid - Ansatsu Kyoushitsu (Assassination Classroom) adalah adaptasi anime dari manga (komik) karangan Yuusei Matsui. Menceritakan tentang anak-anak SMP yang diberikan misi untuk membunuh seorang makhluk asing yang pada saat itu menjadi guru mereka.

Secara garis besar kalimat di atas sudah menggambarkan jalan cerita utama dari anime Ansatsu Kyoushitsu. Orang yang membacanya pun mendapatkan bayangan tentang bagaimana alur ceritanya. Tentu saja ada banyak anggapan yang bermunculan, sebagian besar menganggap anime ini sebagai cerita fiksi belaka, biasa, dan banyak dijumpai di serial anime pada umumnya.

Tak ada yang salah dengan anggapan-anggapan tersebut, karena pada dasarnya Ansatsu Kyoushitsu adalah anime yang seperti itu. Ceritanya adalah fiksi belaka dan memiliki tema yang biasa, kehidupan anak sekolah. Akan tetapi anime ini dapat menjadi anime yang populer karena ceritanya yang fiksi dan biasa itu.

Lho, kenapa bisa?

Mari kita bedah satu-persatu alasannya.

1. Alasan yang paling mendasari mengapa Ansatsu Kyoushitsu menjadi anime populer dan banyak digemari oleh banyak orang adalah karena akhir ceritanya yang bahagia namun memilukan, biasanya kita menyebutnya dengan istilah ‘sad ending’.

Pada akhir paragraf ini yang saya tulis akan berisikan spoiler, bagi kamu yang termasuk golongan ‘pembenci spoiler’ baiknya di-skip saja, ya.

Sad ending itu berasal dari ceritanya yang berakhir dengan kesuksesan anak-anak SMP dalam menjalankan misinya membunuh makhluk asing yang mengancam keselamatan bumi. Makhluk asing yang mereka bunuh itu adalah guru mereka sendiri yang telah mengajar mereka selama kurang lebih 1 tahun.

Umumnya makhluk-makhluk asing digambarkan sebagai sosok yang tidak ramah dan memiliki perawakan yang mengerikan, sebut saja kamu- eh alien salah satunya. Namun makhluk asing yang ada pada anime ini adalah kebalikannya, bentuknya menyerupai gurita dengan kepala bulat dan warna kulit kuning yang dapat berubah-ubah sesuai dengan emosi yang ia rasakan.

Perawakannya tersebut juga sesuai dengan sifat yang dimilikinya, humoris, agak gegabah, mudah panik, dan ... mesum. Walaupun demikian, ia juga merupakan karakter yang bijak, cerdas, toleran, peduli, dan memiliki kekuatan super, kecepatannya mencapai 20 mach atau hampir setara dengan kecepatan roket saat lepas landas.

Dengan bentuk tubuh, sifat, dan kekuatan yang seperti itu ia mengancam akan menghancurkan bumi pada 1 tahun ke depan. Karena tidak ada yang dapat membunuhnya, pihak pemerintah melakukan negosiasi yang memutuskan bahwa makhluk asing itu akan menjadi guru di Kelas 3-E SMP Kunugigaoka.

Para murid kelas 3-E diberikan misi untuk membunuhnya dalam jangka waktu 1 tahun, bila selama 1 tahun makhluk itu tidak dapat dibunuh maka bumi akan hancur. Sejak saat itu Kelas 3-E berubah menjadi kelas pembunuh yang berusaha untuk membunuh gurunya sendiri.

Makhluk asing yang menjadi gurunya itu dinamai Koro-sensei oleh para muridnya. Hubungan antara Koro-sensei dan murid-muridnya perlahan-lahan mulai terjalin, semakin lama ikatan tersebut semakin kuat.

Ikatan yang kuat itu harus diakhiri oleh para murid dengan membunuh guru mereka sendiri. Saat dimana para murid membunuh Koro-sensei menjadi momen yang paling emosional dan menyedihkan. Saya yakin kebanyakan orang pasti akan menangis ketika menontonnya.


2. Hampir seluruh karakter yang ada pada Ansatsu Kyoushitsu memiliki latar belakang yang suram. Misalnya murid Kelas 3-E, 3-E adalah kelas yang berisikan siswa/siswi yang dicap ‘tidak pantas’ dengan nilai terburuk diantara siswa/siswi lainnya.

Banyak diskriminasi, intimidasi, dan perundungan yang dialami oleh para murid Kelas 3-E. Bahkan gedung tempat mereka belajar pun dipisahkan, Kelas 3-E memiliki bangunan tersendiri yang berada jauh di gunung belakang gedung utama.

Sebelas dua belas dengan murid-murid Kelas 3-E, Koro-sensei pun memiliki latar belakang yang suram. Sebelum mendapatkan kekuatan dan bentuk tubuhnya yang sekarang, dulunya ia adalah seorang pembunuh profesional. Ia tidak pernah tahu siapa nama aslinya dan kapan tanggal lahirnya. Ia dijadikan kelinci percobaan setelah dikhianati oleh satu-satunya murid yang ia asuh untuk menjadi pembunuh profesional.

Dengan latar belakang yang suram itu membuat jalan ceritanya menjadi lebih dramatis. Hal-hal tersebut seakan-akan menjadi bom waktu yang siap untuk memporak-porandakan perasaan penonton di akhir ceritanya.


3. Saat dimana Koro-sensei dibunuh memanglah sangat menyedihkan. Namun, rasanya hal tersebut tidak akan menjadi se-menyedihkan itu bila tidak diiringi oleh lagunya yang juga menyedihkan. Judul dari lagu itu adalah Tabidachi no Uta. Dinyanyikan oleh para pengisi suara Kelas 3-E.

Lirik-liriknya menggambarkan ucapan terimakasih dan salam perpisahan para murid kepada gurunya. Para penonton seakan-akan diajak untuk bernostalgia kembali dan membayangkan bagaimana keadaan Kelas 3-E sebelum kedatangan Koro-sensei, saat mereka bersama Koro-sensei, dan saat dimana mereka terpaksa membunuh Koro-sensei.


4. Walaupun berakhir dengan sad ending, Ansatsu Kyoushitsu tidak selalu menampilkan kesedihan. Bahkan banyak diantaranya termasuk momen yang menyenangkan, hal ini semakin diperkuat dengan genre comedy yang disisipkan di dalam animenya.

Sebagai penonton kita juga akan dibuat sangat terhibur dengan berbagai adegan komedinya, terlebih lagi Koro-sensei, mengingat ia adalah karakter yang cabul. Nah, karena momen-momen yang menyenangkan inilah yang menyebabkan perpisahan antara Kelas 3-E dengan Koro-sensei menjadi lebih menyedihkan.

Untuk komedinya sendiri kamu tidak perlu khawatir, komedi yang ditampilkan pasti akan membuat siapa saja terhibur, termasuk pelawak sekalipun. Nurufufufu.

Sebagai penutup, berikut saya menyertakan beberapa kalimat bijak dari Koro-sensei sebelum ia berada di penghujung hidupnya.

"Guru itu tidak boleh kehilangan semangat mengajarnya."

"Waktu yang menyenangkan itu akan segera berakhir, itulah yang namanya kelas."

"Nama yang diberikan orang tuamu, sebenarnya memang tak memiliki arti besar. Yang lebih penting adalah, dengan nama itu, apakah yang bisa dicapai? Nama tak menentukan takdir seseorang. Nama hanyalah jejak kaki yang tertinggal dalam kehidupan kita.”

"Memang benar, sehebat apa pun itu kemampuanmu, di dunia ini akan selalu ada orang yang kemampuannya lebih baik darimu.”

"Kegagalan dan rasa frustasi adalah sumber dari pertumbuhan.”

"Semua hubungan yang kita dapatkan di dunia ini, bisa kita jadikan pelajaran.”

"Dengan mengajar orang lain, kau bisa memperdalam ilmu pengetahuanmu sendiri.”

Itu saja dulu, salam.