Sebernarnya Pernikahan Itu Untuk Apa? - Nikah untuk apa?
Adalah pertanyaan yang sering muncul ketika saya ditanya kapan nikah dan ketika melihat teman-teman saya sudah menikah.
Pernikahan memang hal yang sakral tapi bisa di lakukan beberapa kali seumur hidup, kalimat menikah sekali seumur hidup sepertinya sebuah diksi saja.
Ketika saya bertanya kepada orang lain, mereka selalu menjawab menikah untuk menghindari zina, dan saya bertanya lagi dan mereka menjawab menikah untuk menghalalkan sesuatu yang tadinya haram secara perbuatan.
Terlintas di benak saya bahwa menikah untuk menghindari zina agar nanti kita bisa mengubah kata zina menjadi ibadah. Lalu bukankah itu sama saja dengan mengatasi nafsu dengan nafsu?
Adalagi yang mengatakan bahwa menikah untuk mendapatkan keturunan lantas bagaimana dengan mereka yang tidak bisa mendapatkan keturunan? Apakah tujuan mereka sia-sia?
Trend nikah muda dengan iming-iming kehidupan romantis dalam berumah tangga meracuni anak-anak muda era sekarang, tidak peduli dengan mental dan kesiapan yang penting bisa bikin tiktok ala-ala keluarga harmonis selebritis.
Menurut undang-undang pernikahan batas umurnya adalah 19 tahun, umur tersebut dinilai sudah matang secara mental maupun fisik.
Sering kita baca berita angka perceraian tinggi di beberapa daerah dengan masalah ekonomi sebagai faktor utama mereka ingin bercerai.
Dan menurut saya pernikahan adalah sebuah puncak ritual dalam hal cinta, dan cinta yang tertinggi adalah keusaian atas semua cinta yang sudah dialami yang artinya sudah tidak perlu ada perdebatan lagi.
Lalu jika menikah menghindari zina, menikah untuk punya anak bukankah itu masih masuk dalam kategori menikah karena nafsu?. Dalam tersebut tentu saja yang akan menjadi korban adalah kaum wanita, permasalahannya pun tidak akan usai.
Sekian opini sekaligus pertanyaan saya, terima kasih.