Apasih yang Dimaksud Dengan Fasisme? Ini Penjelasan dan Sejarah Lengkapnya!

 


Apasih yang Dimaksud Dengan Fasisme? Ini Penjelasan dan Sejarah Lengkapnya! - Tentang Fasisme

Fasisme diambil dari kata bahasa Italia, fascio atau fascis yang artinya seikat tangkai kayu yang dikapak. Pada zaman Romawi, biasa dibawa ke hadapan pejabat tinggi sebagai simbol kekuasaan. Sementara, interpretasi mengenai fasisme sangat beragam. Namun, seringkali fasisme dicirikan dengan pemerintahan yang otoriter dan nasionalisme ekstrim.

Untuk memperjelas definisi, saya mengambil keterangan dari Roger Griffin. Dirinya mendefinisikan fasisme sebagai bentuk ideologi sayap kanan ekstrim, yang merayakan bangsa atau ras sebagai komunitas organik yang melampaui semua loyalitas lainnya. Dapat dikatakan sebagai rasa bangga yang tinggi terhadap suatu budaya, sehingga tidak ingin merasa terganggu atau terancam akan kekuatan “asing” lain.

Fasisme umumnya lahir di negara yang telah maju dan makmur. Negara dengan industrialisasi dan modernisasi yang pesat lebih mudah menumbuhkan bibit-bibit fasisme. Hal ini, berbanding terbalik dengan komunisme yang kebanyakan lahir di negara feodalistik-aristokratik.

Seorang pemikir asal Italia, Antonio Gramsci mengatakan bahwa kemunculan fasisme di Italia dikarenakan industrialisasi yang terjadi saat itu. Massa pekerja, masih belum memiliki kesadaran. Hal ini karena hegemoni budaya kelas borjuis yang masih lekat dalam diri pekerja. Sehingga, ideologi fasisme lebih mudah masuk ke dalam diri mereka.

Sementara Erich Fromm, dalam Escape from Freedom. Mengatakan bahwa fasisme lahir dikarenakan keadaan mental masyarakat yang letih dan pasrah total. Fromm tidak menolak bahwa fasisme lahir karena tekanan ekonomi dan politik. Namun, lebih jauh lagi, menurutnya mental masyarakat Jerman pasca perang dunia I sudah letih, ditambah harapan akan perbaikan ekonomi yang tak kunjung terlaksana. Hal ini menyebabkan degradasi kepercayaan terhadap para pemimpin dan partai politik. Bahkan, kekesalan ini dilimpahkan kepada suatu kaum (Yahudi).


DOKTRIN DAN GAGASAN UTAMA

Umumnya dalam bidang politik, fasisme menekankan pada pemerintahan yang totaliter. Totaliterisme ini menganggap hanya kelompok elite saja yang boleh menjadi pemimpin. Hal ini menyebabkan munculnya kesadaran nasionalisme bahwa merekalah manusia pilihan yang berhak menguasai dunia. Bersamaan dengan itu, negara fasis juga mengenal ras unggul. Dengan begitu, mereka merasa diri mereka lebih superior daripada ras lain. Gejala anti-semitisme juga terlihat memuncak di Jerman saat partai fasis berkuasa.

Dalam bidang ekonomi, fasisme menerapkan nasionalisasi. Sementara gejala Taylorisme melanda Italia ketika rezim Mussolini berkuasa. Taylorisme merupakan gagasan yang lahir di Amerika, yang menekankan pada efektifitas dan produktifitas pekerja. Salah satu kebijakannya adalah bekerja 8 jam sehari serta tunjangan yang lebih besar. Menurut Gramsci, hal ini bukan semata-mata kepedulian terhadap humanisme, namun hanya kedok supaya meningkatkan efektifitas dan menurunkan semangat juang buruh.

Setelah Perang Dunia II berakhir. Gerakan fasisme mengalami penurunan dan kemunduran secara global. Namun, gejala serta retorika dari fasisme beberapa kali terlihat dari pemimpin-pemimpin populis.