Maafkan Aku yang Tak Pernah Memberimu Kesempatan - Tuhan memang punya banyak cara untuk menghadirkan cinta. Entah apa sebabnya, tak ada satu pun yang mampu menggambarkan betapa istimewanya dia di hatiku. Terlalu rumit memang, namanya masih bersemayam, tapi sosoknya sudah hilang dari genggaman.
Jujur saja, dirinya masih menjadi alasan kata-kata ini tercipta. Sering kali hati ini diporak-porandakan untuk segera menghubunginya, menanyai kabarnya. Namun, logika kembali menyadarkan diri, bahwa aku bukan siapa-siapa lagi. "Bersabarlah, tunggu ia berulang tahun baru kau menghubunginya," bisiknya menenangkan.
Aku memang sendiri, tapi sudah ada satu nama yang setia memenuhi setiap relung di hati. Oleh karenanya, aku enggan membuka peluang untukmu. Bukan karena materi dan fisik. Bukan karena ia lebih sempurna darimu, tapi dialah sosok yang mampu menaklukkan hati yang keras ini.
"Kau ini tidak adil! Kau selalu mengadakan maaf untuknya, masih menunggunya, sedangkan aku, kau tak pernah memberiku kesempatan," ucapmu kesal kala itu. Sudah kutegaskan sebelumnya, bahwa dialah pemilik hati ini! Pikirkanlah! Bukankah tindakanku pertanda aku sungguh mencintainya?
Jika kau menganggapku bodoh, tak apa. Aku sungguh menikmati kebodohan yang indah ini. Aku cukup bahagia mencintainya walau dia tak lagi di sampingku.
Pergilah ....
Maafkan yang terlalu menutup diri. Maafkan aku yang secara terang-terangan menyuruhmu pergi. Maafkan aku yang selalu menghindar. Maafkan aku yang tak pernah memberimu kesempatan. Semua ini kulakukan agar kau tidak terluka teramat dalam. Inilah yang terbaik.