Pertempuran Tidak Selalu Dimenangkan oleh Pihak Terkuat: Saat RAF mengalahkan USN - Pada April 1990, Operational Conversion Unit (OCU) dari RAF Coningsby sedang melakukan latihan dalam kegiatan Armament Practice Camp (APC) di RAF Akrotiri, Siprus. Pilot-pilot Inggris yang sedang berlatih mengontak USS Coral Sea (CV-43, Midway-class CV), yang sedang berada di daerah tersebut, untuk melakukan Dissimilar Air Combat Training (DACT). Pihak Amerika pun menyetujui tawaran Inggris tersebut.
Akhirnya, diputuskanlah bahwa Inggris (RAF) akan mengirimkan dua buah Tornado ADV F.3 dan dua buah Hawk T.1A. Sementara itu, Amerika (USN) akan mengirimkan dua buah F/A-18A Hornet dan dua buah F-14A Tomcat. Di sini, terlihat sekali ketimpangan antara Inggris dengan Amerika. Tornado milik Inggris dibuat untuk melakukan pencegatan atas pesawat pengebom Soviet bukan untuk pertempuran udara jarak dekat sehingga tidak memiliki kemampan manuver yang memadai. Hawk pun merupakan pesawat latih yang telah dikonversikan menjadi pesawat pertahanan udara kelas dua yang tidak memiliki radar. Sementara itu, Amerika menggunakan dua jenis pesawat tercanggih mereka saat itu dimana keduanya dapat melakukan misi pencegatan dan pertempuran jarak dekat tanpa mengalami kesulitan. Maka dari itu, pihak Amerika diberitahu agar tidak memasang rudal jarak jauh AIM-54A Phoenix di Tomcat mereka karena akan menghilangkan tujuan utama DACT, yaitu melatih pilot dalam pertempuran udara jarak dekat hingga menengah (dogfight).
Menyadari bahwa pesawatnya inferior dibandingkan pesawat Amerika, Inggris yang terkenal dengan tipu dayanya membagi kekuatannya menjadi dua tim MFF (Mixed Fighter Force) dimana satu tim terdiri dari satu Tornado dan satu Hawk.
Pada hari pertama, Tornado bertugas memandu Hawk menggunakan radarnya agar memiliki kontak visual dengan pesawat Amerika. Begitu sudah berada pada jarak 6 mil dari musuh, Tornado melepaskan tembakan rudal Skyflash ke arah musuh lalu memutar balik dan kabur ke jarak yang aman yaitu 12 mil. Selagi Tornado kabur, Hawk yang mungil tetap melaju kencang ke arah pesawat Amerika dan memancing mereka untuk melakukan dogfight. Hawk yang mungil berhasil mengalahkan pesawat Amerika yang lebih besar dalam pertempuran membelok. Selagi Hawk menyibukan pesawat Amerika, Tornado memutar balik dari jarak 12 mil untuk kembali ke jarak 6 mil untuk menembakkan Skyflash lagi ke arah pesawat Amerika. Proses tersebut berulang berkali-kali hingga seluruh pesawat Amerika berhasil ditembak jatuh. Hasil DACT hari pertama tersebut adalah empat pesawat AS tertembak jatuh dan tidak ada dari pesawat Inggris yang tertembak jatuh. Skor menunjukkan 4-0 dengan Inggris sebagai pemenangnya.
Pada hari kedua, Inggris mencoba taktik baru. Dua tim Inggris terbang terpisah dengan jarak 10 mil. Salah satu tim memancing pesawat AS untuk mencoba mengekor mereka. Sementara itu, tim yang lain secara diam-diam membokongi pesawat AS. Hasil akhirnya tetap sama. Semua pesawat AS tertembak jatuh tanpa satupun korban di pihak Inggris. Skor menunjukkan 8-0 dengan Inggris masih menjadi pemenang.
Di hari terakhir, pilot-pilot AS mencoba mengikuti taktik Inggris dengan membagi pesawatnya menjadi dua tim dan terbang terpisah dengan jarak 10 mil untuk memaksakan Inggris untuk ikut dalam dogfight, sesuatu yang tidak mungkin dimenangkan oleh Inggris. Percaya diri, pilot AS melaju ke area latihan. Namun, Inggris telah mengantisipasi hal ini dengan menerbangkan kedua tim terpisah dengan jarak 20 mil, dua kalinya pihak AS. Pihak AS mencoba memancing Inggris untuk masuk ke dalam jebakan seperti yang Inggris lakukan pada hari kedua. Pihak Inggris berhasil menghindari hal ini. Pihak AS akhirnya berakhir pada mengejar salah satu tim dari pihak Inggris dan berujung dibokongi lagi oleh tim yang lain. Di hari ketiga, lagi-lagi semua pesawat AS tertembak jatuh dan tanpa korban di pihak Inggris. Skor berujung pada 12-0 dengan Inggris keluar menjadi pemenang.
Hal ini menunjukkan bahwa tidak peduli seberapa bagus ataupun jeleknya peralatan yang digunakan apabila taktik yang digunakan tidak tepat.
Ilustrasi taktik DACT telah digambarkan dalam gambar yang ada di bawah ini.
Legenda:
- Hijau muda: MFF Inggris
- Hijau: Hawk T.1A
- Hijau tua: Tornado ADV F.3
- Merah: MFF AS
Referensi: Keeble, Phillip (2017). “Patrolling the Cold War Skies: Reheat Sunset”. Wales: Fonthill Media.