11 Jenis Teori Time Travel yang Diyakini Benar Adanya!



APAKAH ITU TIME TRAVEL?

Time Travel atau Perjalanan Waktu adalah sebuah konsep dimana Kita sebagai pengamat dapat melakukan pergerakan disana selayaknya bergerak didalam ruang, melakukan gerakan maju-mundur dan lain sebagainya. 

Dalam fisika, konsep Time Travel (Perjalanan Waktu) telah digunakan untuk memeriksa konsekuensi teori fisika seperti relativitas khusus, relativitas umum dan mekanika kuantum. didalam postingan ini Gue akan menggunakan hal itu sebagai salah satu acuan. Seperti yang diketahui terdapat 11 Teori Fundamental Time Travel yang mendasari pemikiran untuk melakukan Time Travel, karena Gue bukanlah spesialis sebelum itu Gue ingin katakan jika ada yang kurang bisa dikoreksi dan dijelaskan kurangnya dimana.


JENIS - JENIS TEORI TIME TRAVEL:


1. Neutron Star Theory.

Yang pertama adalah Teori Bintang Neutron, seperti namanya ini berhubungan dengan salah satu tipe Bintang yaitu Bintang Neutron. Bintang Neutron sendiri adalah jenis bintang yang dihasilkan dari keruntuhan gravitasi bintang besar.

 Bintang-bintang ini memiliki massa sekitar 466.000 kali dari massa Bumi itu sendiri, sehingga memberikan gaya gravitasi yang juga sangat tinggi yaitu (1.962 × 1012 m/s², sedangkan Bumi adalah 9,81 m/s²) meskipun Itu hanya memiliki diameter sebesar 10-12 Kilometer. 

Adapun pelebaran waktu pada gravitasi diregionalnya, waktu akan melewati 30% lebih lambat di permukaan bintang seperti itu, yang berarti bahwa jika seseorang dapat melakukan perjalanan ke bintang seperti itu dan menahan gravitasi ini, mereka akan memiliki cara untuk "melakukan perjalanan" ke masa depan. Teori ini masuk kedalam tipe pertama, seperti yang dibahas diatas.


2. Black Hole Theory.

Teori yang berhubungan lubang-hitam ini bukan berarti secara mentah merujuk kepada hal tersebut sebagai media untuk melakukan Time Travel, melainkan teori yang dijadikan sebagai acuan ini disini adalah teori dari Kerr-black hole yang dimana itu adalah hasil perhitungan Roy Kerr untuk relativitas. 

Kerr-black hole adalah sebuah singularitas yang memiliki massa dan sudut momentum, tetapi tidak memiliki muatan listrik. Lubang ini berputar di sekitar tengah poros dan memiliki dua Event Horizon, yang dimana berisi singularitas yang terbentuk dari semacam cincin. 

Di dalam masing-masing dari Event Horizon tersebut waktu dan ruang berjalan terbalik, sehingga dalam lubang hitam-Kerr pertukaran ini terjadi dua kali. Secara teori, mungkin untuk melepaskan singularitas yang terbentuk dari semacam cincin tersebut, dengan cara yang berbeda saat awal memasukinya, atau hanya menghindarinya. 

Melintasi singularitas akan membuat Traveler berakhir di "ruang negatif" (definisi ini masih belum jelas). Menghindarinya akan menyebabkan Traveler kembali ke masa saat si Pengelana melintasi poros tersebut saat pertama kalinya, dengan kata lain kembali lagi ketitik-awal dengan waktu yang sama. 

Atau mudahnya adalah perjalanan waktu kemasa-lalu, teori ini sendiri tidak hanya terbatas pada hal tersebut melainkan dengan melakukan yang sama dengan koordinasi yang tepat bisa berpindah ruang-waktu dengan cara melakukan hal yang sama.


3. Light-Speed Theory.

Teori Enstein mengenai relativitas khusus mengatakan, bahwasalnya waktu itu bergerak melambat dan cepat berdasarkan seberapa cepat dirimu bergerak secara relatif kepada sebuah objek atau hal lain. Saat mendekati atau mempunyai kecepatan layaknya cahaya, semisalnya saja sebuah astronaut yang mengendarai sebuah pesawat yang memiliki kecepatan seperti itu, maka awak yang hadir didalam kapal tersebut akan berumur lebih muda dibanding seseorang yang tinggal pada waktu biasanya di-Bumi. 

Juga dibawa teori Enstein, berdasarkan relativitas-umum gravitasi dapat melengkung-kan arus waktu. 

Perjalanan waktu seperti itu pun tidak selalu mengenai kecepatan, namun juga dapat disebabkan oleh gravitasi. Seperti kalimat diatas, yang mengatakan bahwa gravitasi dapat melengkung-kan arus waktu. 

Mengenai hal tersebut, Einstein menjelaskannya dalam teori relativitas umum. Dalam teorinya, Einstein memprediksi waktu bergerak lebih lambat bagi objek yang berada di tempat dengan gaya gravitasi, contohnya Bumi, dibandingkan dengan objek yang tidak terpengaruh medan gravitasi, atau saja mengenai teori bintang neutron diatas. 

Hal tersebut pun juga menjelaskan fenomena distorsi ruang dan waktu yang terjadi pada objek saat berada di dekat lubang hitam dengan gaya gravitasi yang sangat tinggi. Perbedaan persepsi itu, disebut dengan "dilasi-waktu" secara logis. Karena efek dilasi waktu tadi, sang Traveler bisa merasakan perbedaan persepsi yang membuatnya dapat merasakan kejadian dari masa lampau.


4. Tachyon Theory.

Berlandaskan kepada sebuah materi yang dianggap eksis namun sebatas hipotesa, materi tersebut adalah materi yang bernama 'tachyon' yang dimana materi tersebut bergerak dengan kecepatan yang lebih cepat dari cahaya.

 Karena secara hukum fisika adanya materi yang seperti itu hampir mustahil untuk ada, makanya disebut 'tachyon' atau yang berarti 'cepat' jika materi itu benar adanya maka hal itu akan memberikan sebuah dorongan kecepatan kepada seseorang yang mendapatkannya. Hingga mungkin untuk berintaksi dengan masa lalu maupun masa depan. 

Namun akan terjadi falsifikasi terhadap materi ini sendiri jika tachyon ini dipantulkan ke-cermin maka pantulannya sendiri akan terkirim dan terlihat dimasa-lalu sebeluim kejadian itu ada. Sejauh ini Tachyon hanyalah materi yang bersifat fiktif.


5. Wormhole Theory.

Wormhole Theory atau disebut juga sebagai Teori Lubang Cacing. Keberadaan dari teori ini seringkali digunakan dalam fiksi ilmiah yang mengadaptasi konsep time-travel sebagai salah satu konsep populer. 

Teori ini adalah sebuah teori dimana terdapat dua lubang yang dihubungkan dalam satu celah, dua lubang itu berisi sebuah dunia yang memiliki massa yang berbeda dengan bantuan celah yang menghubungkan keduanya maka perjalanan temporal mungkin dilakukan, namun celah tersebut berasal dari sebuah tekanan gravitasi yang amat tinggi sehingga menciptakan sebuah distorsi terhadap ruang-waktu dan ketika terbuka akan segera hancur karena efek itu sendiri.

 Terdapat sebuah materi yang secara hipotesa dapat menahan efek dari tekanan gravitasi yang sangat kuat itu yang disebut materi eksotik (asing) dengan massa yang bersifat negatif dan menetralkan efek yang ada pada gravitasi tersebut sehingga transversi dapat terjadi. Wormhole seringkali disebutkan sebagai lubang yang dapat digunakan untuk berinteraksi dengan dimensi lain, dunia lain, dan lain sebagainya.


6. Exotic Matter Theory.

Seperti yang dijelaskan pada teori wormhole tadi, ini adalah sebuah materi asing yang mempunyai massa yang bersifat negatif dan dapat membuat efek tekanan gravitasi yang sangat tinggi didalam celah wormhole menjadi netral yang memungkinkan bergerak secara spatiotemporal. Mau bagaimanapun keberadaan dari wormhole maupun materi eksotik tidak lebih dari hipotesa yang belum bisa dibuktikan.


7. Cosmic String Theory.

Jejaring kosmik ialah sebuah jejaring yang membentuk sebuah robekan dan memiliki massa yang sangatlah ekstrim. Karena sangat besarnya massa ini atau bisa disebut ekstrim yang membuat ruang-waktu itu terdistorsi yang mana jika ada seseorang yang melewati ini dengan segera dan membuat sebuah perputaran penuh hampir 360 derajat, sederhananya karena melewati titik itu maka seseorang yang tadi melakukannya maka akan terdapat sebuah defisit pada ruang-waktu yang dimana defisit atau perkembangan waktu itu akan menjadi 0. 

Mengaplikasikan metode ini maka setidaknya harus memerlukan sebuah jejaring kosmik yang bergerak seperti cahaya, menurut teori relativitas, waktu akan mengalir lebih lambat dari jejaring kosmik dalam hubungannya dengan lingkungannya. Dengan kata lain, itu akan menjadi 'masa lalu' setelah melintasinya. 

Jadi, jika seseorang menggunakan jejaring kosmik untuk berpindah tempat maka orang tersebut akan melakukan lompatan area defisit secara spatial dan jika memutar kembali melintasinya maka orang tersebut akan kembali kewaktu yang sama seperti saat ia melintasinya. Secara kasar ini adalah perjalanan temporal pada waktu.


8. Quantum Gravity Theory.

Gravitasi kuantum adalah bidang fisika teoritis yang menjelaskan mengenai gravitasi dalam pandangan atau prinsip mekanika kuantum. konsep dari time travel ini mengadaptasi dimana gravitasi yang berskala universal dengan tekanan yang super masif lalu terdapat seseorang yang dimana terdapat dua kondisi yaitu 'dead state' pula 'stale state' yang dimana jika seseorang mampu melewati itu dan efek super masif gravitasi dia bisa bergerak melawan hukum alam seperti berjalan dengan temporal.


9. Celsium Laser Theory.

Sebuah teori yang sudah diuji coba oleh DR. Lijun Wang dari lembaga penelitian NEC di Priceton yang sekilas memberi sebuah gambaran tentang konsep multi-dimensional. Dengan menstramisikan tegangan dari cahaya ke sebuah ruangan yang diisi dengan gas celsium yang bersifat khusus dan tercatat perjalanannya dipercepat hingga 300 kali lebih cepat dibanding kecepatan normalnya cahaya dan memungkinkan untuk melakukan perjalanan waktu. 

Sebelum tegangan mencapai masuk kedalam ruangan yang berisi gas celsius, Wang mengatakan bahwa tegangan itu muncul pada saat yang sama dilaboratorium dalam jarak 60 kaki keseluruhnya akibatnya ia berada didua tempat dengan waktu yang sama. 

Dengan demikian Wang tidak hanya membuktikan bahwa objek dapat bergerak dengan kecepatan melebihi batas yang ditentukan sebelumnya 186.000 mil per detik, tetapi ia membuktikan teori Einstein bahwa waktu melambat ketika benda bergerak dengan kecepatan mendekati (dan melampaui) kecepatan cahaya.

 Implikasinya sedikit membingungkan. Pekerjaan Wang mengisyaratkan bahwa perjalanan waktu sangat memungkinkan, namun ada selanjutnya ada isu yang menyebutkan ini adalah kesalahan dari lab. Apakah ini konspirasi? Who knows..


10. Element Particle Ring & Laser Theory

Adalah teori yang dikembangkan oleh Ronald Mallet tentang bagaimana perjalanan waktu dilakukan dengan menggunakan sebuah cincin laser. Dengan teorinya itu Ronald ingin membuat sebuah medan gravitasi kuantum disekitar cincin laser yang nantinya akan mendistorsi ruang-waktu.


"For the strong gravitational field of a circulating cylinder of light, I have found new exact solutions of the Einstein field equations for the exterior and interior gravitational fields of the light cylinder. The exterior gravitational field is shown to contain closed timelike lines. The presence of closed timelike lines indicates the possibility of time travel into the past. This creates the foundation for a time machine based on a circulating cylinder of light."


Ucapnya yang menjelaskan bagaimana konsep ini dapat memungkinkan untuk perjalanan waktu yang dimana ketika medan gravitasi kuantum itu tercipta dengan tekanan tarikan yang besar yang dimana akibatnya menyediakan sebuah aliran waktu bagai masa-kini yang terletak kepada cincin laser tersebut. 

Lebih lengkapnya, Alih-alih muatan yang mengorbit tunggal, cincin toroidal dikandung sebagai kumpulan elemen muatan yang sangat kecil, yang mengorbit atau diedarkan di sepanjang jalur kontinu umum atau "loop". Secara umum, jalur muatan ini dapat mengambil bentuk apa pun, tetapi cenderung ke bentuk lingkaran karena gaya elektromagnetik tarikan internal. Dalam konfigurasi ini, elemen muatan bersirkulasi, tetapi cincin secara keseluruhan tidak memancar karena perubahan medan listrik atau magnet karena tetap diam.


Cincin menghasilkan medan magnet keseluruhan ("putaran") karena arus elemen muatan bergerak. Elemen-elemen ini beredar di sekitar cincin dengan kecepatan (c) cahaya, tetapi pada frekuensi ν = c / 2πR, yang bergantung terbalik pada jari-jari R. Energi inersia cincin meningkat ketika dikompresi, seperti pegas, dan juga berbanding terbalik dengan jari-jarinya. Dan karena itu sebanding dengan frekuensinya ν.


Teori ini mengklaim bahwa konstanta proporsionalitas adalah konstanta Planck h, momentum sudut kekekalan dari cincin. Menurut model, elektron atau proton dapat dilihat sebagai kumpulan "serat" atau "plasmoid" dengan muatan total ± e. 

Gaya tolakan elektrostatik antara elemen-elemen muatan dari tanda yang sama diimbangi oleh gaya tarik magnetik antara arus paralel dalam serat-serat sebuah bundel, menurut hukum Ampere. Serat-serat ini berputar di sekitar torus cincin ketika mereka berkembang di sekitar jari-jarinya, membentuk helix seperti Slinky. Penyelesaian sirkuit menuntut bahwa setiap serat plasmoid heliks diputar di sekitar cincin beberapa kali saat berjalan di sekitar cincin. 

Persyaratan ini dianggap menjelaskan nilai "kuantum" dari momentum sudut dan radiasi. Chirality menuntut jumlah serat menjadi aneh, mungkin tiga, seperti tali. Helitas dari twist, dianggap untuk membedakan elektron dari proton. Model toroidal atau "helikon" tidak menuntut jari-jari konstan atau energi inersia untuk suatu partikel. Secara umum bentuk, ukuran, dan gerakannya disesuaikan dengan medan elektromagnetik eksternal dari lingkungannya. 

Penyesuaian atau reaksi terhadap perubahan medan eksternal ini merupakan emisi atau penyerapan radiasi untuk partikel. Model itu, kemudian, mengklaim untuk menjelaskan bagaimana partikel-partikel dihubungkan bersama untuk membentuk atom.


11. Dirac Antiparticle Theory.

Dalam fisika partikel, persamaan Dirac adalah suatu persamaan gelombang relativistik yang dicetuskan oleh fisikawan Britania Raya Paul Dirac pada tahun 1928. Dalam bentuk bebas, atau memasukkan interaksi elektromagnetik, persamaan ini menjelaskan seluruh partikel masif berspin- 1/2 seperti elektron dan kuark di mana paritasnya adalah suatu simetri.

 Persamaan ini konsisten dengan baik prinsip mekanika kuantum dan teori relativitas khusus, dan merupakan teori pertama yang menjelaskan sepenuhnya relativitas khusus dalam konteks mekanika kuantum. 

Persamaan ini divalidasi dengan melibatkan spektrum hidrogen secara rinci dengan cara yang sangat ketat. Persamaan ini juga juga menyiratkan adanya bentuk materi baru, antimateri, sebelumnya tidak terduga dan tidak teramati dan yang secara eksperimental dikonfirmasi beberapa tahun kemudian. 

Persamaan ini juga menyediakan justifikasi teoritis untuk pengenalan beberapa komponen fungsi gelombang pada fenomena teori Pauli mengenai spin; fungsi gelombang dalam teori Dirac merupakan vektor empat bilangan kompleks (dikenal sebagai bispinor), dua di antaranya menyerupai fungsi gelombang Pauli dalam batas non-relativistik, berbeda dengan persamaan Schrödinger yang menggambarkan fungsi gelombang dalam hanya satu nilai kompleks.


Selain itu, dalam batas massa nol, persamaan Dirac direduksi menjadi persamaan Weyl. Walaupun pada mulanya Dirac tidak menganggap penting hasilnya tersebut, penjelasan mengenai spin sebagai konsekuensi dari penyatuan mekanika kuantum dan relativitas—dan akhirnya penemuan positron—mewakili salah satu kemenangan besar fisika teoretis. Prestasi ini telah digambarkan sepenuhnya setara dengan karya-karya Newton, Maxwell, dan Einstein sebelumnya. 

Dalam konteks teori medan kuantum, persamaan Dirac ditafsirkan kembali untuk menggambarkan bidang kuantum yang sesuai dengan partikel berspin- 1/2. 

Solusi dari persamaan Dirac berisi sebuah keadaan kuantum yang bersifat energi negatif. Akibatnya, sebuah elektron selalu dapat memancarkan energi dan jatuh kepada keadaan energi yang bersifat negatif. Lebih buruk lagi, itu dapat terus memancarkan energi yang tak terbatas karena ada banyak kondisi energi negatif yang tersedia.