Kenapa yang Ngutang Lebih Galak daripada yang Nagih? Ini Jawabannya!

 

Kenapa yang Ngutang Lebih Galak daripada yang Nagih? Ini Jawabannya! - Urusan yang berhubungan dengan uang biasanya sangat sensitif. Apalagi kalau menyangkut masalah seperti hutang. Ketika berutang, seharusnya dibayar sesuai tanggal dan waktu yang telah disetujui antara pihak peminjam dan pengutang. Tapi permasalahannya, tidak sedikit orang di Indonesia maupun di negara lain ketika ditagih untuk utang malah lebih galak dari orang yang menagihnya.

Perencana Keuangan Financial Consulting Eko Endarto pernah mengatakan bahwa, sebagian orang menganggap suatu pinjaman bukanlah hal yang wajib untuk dikembalikan. Sehingga ketika berutang, mereka tidak memiliki niat untuk mengembalikannya.

"Kita menganggap suatu pinjaman itu suatu hal yang biasa, bukan suatu hal yang harus dikembalikan. Sehingga orang yang minjam uang tadi tidak berniat untuk mengembalikannya".

Eko melanjutkan, bahwa sebagian orang berutang untuk hal-hal yang terlalu penting, sehingga tidak ada uang yang bisa dipakai untuk mengembalikan utang tersebut.

"Kita itu terbiasa ngutang untuk hal-hal yang nggak perlu sebenarnya. Sehingga habis untuk konsumtif. Untuk hal-hal yang tidak dipertimbangkan sebelumnya. Sehingga ketika berutang, sudah habis uangnya. Padahal kebutuhan udah sama," katanya.

Untuk itu, tidak sedikit orang marah ketika mereka ditagih utangnya karena mereka merasa terancam dan marah karena kesal dikejar-kejar utang. Hal ini juga dikatakan oleh Perencana Keuangan dari ZAP Finance Prita Hapsari Ghozie. Menurutnya, orang marah ketika ditagih utang karena mereka tidak mempunyai uang untuk mengembalikannya.

Beberapa hari yang lalu, ada kasus di Tasikmalaya dimana tiga orang debt collector di amuk massa oleh warga sekitar. Beberapa warga di Jalan Syeh Abdul Muhyi, Kelurahan Urug, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mengeroyok debt collector viral di media sosial. Selain mengeroyok Debt Collector, warga juga melemparkan tiga unit motor milik debt collector ke jurang. 

Well ya, disini kita bisa tahu bahwa mereka yang berutang cenderung lebih galak saat ditagih dikarenakan mereka merasa terancam. Sikap galak yang ditunjukkan merupakan defense dari orang yang berutang untuk melindungi dirinya.

Beberapa dari peminjam merasa mereka lah yang tersiksa dikarenakan ketidakcukupan biaya untuk membayar hutang karena sudah digunakan untuk bahan pokok sehari-hari. Namun, mereka tidak memikirkan nasib Debt Collector juga, mereka juga butuh makan bahkan menafkahi keluarganya. Sedangkan uang yang dipinjamkan ke para peminjam, mereka pakai untuk hal hal yang tidak berguna.

Sumber dan referensi:

[1] Indraini, Anisa. 2019. "Banyak Orang ang Galak Saat Ditagih Utang, Kenapa Ya?". dari https://finance*detik*com/berita-ekonomi-bisnis/d-4778046/banyak-orang-yang-galak-saat-ditagih-utang-kenapa-ya. Diakses pada 9 April 2021