Sedikit Membahas Sejarah..
Pada tahun 1920 pasca perang dunia I
Jerman dilanda kesulitan ekonomi dan truktur kenegaraannya hancur total, saat itu Jerman bukanlah negara kekaisaran melainkan negara Republik. Pada
masa transisi ini Jerman mengalami inflasi yang dasyat dan menjadi pengalaman sejarah tak terlupakan. Inflasi adalah merosotnya nilai mata uang akibat
banyaknya uang yang beredar, sehingga membuat penurunan nilai mata uang yang mengakibatkan harga-harga menjadi naik.
Inflasi yang tak terkendali ini dinamakan HIPER INFLASI, dan ini pernah dialami negara Jerman bahkan di Indonesia jaman Sukarno dulu. Sebelum perang dunia I
Jerman adalah negara yang perekonomiannya stabil, namun karena ambisinya menjadi penguasa dan terjun kedalam peperangan, keuangan Jerman menjadi terguncang,
oleh karena perang itu didanai dari pinjaman. Pada awalnya Jerman dapat memenangkan perang sehingga segala utangnya akan dibiayai negara yang kalah, akan tetapi
hasilnya justeru sebaliknya, alhasil Jerman harus membayar pinjaman dana perang tersebut, dan ditambah lagi Jerman harus mengikuti keinginan negara pemenang untuk
membenahi pemerintahannya menjadi negara demokratik, serta harus membayar semua kerusakan yang amat berat akibat peperangan.
Kala itu Jerman tahun 1921, membentuk pemerintahan Weimar dan mulai membayar utangnya 1/3 dari ahsil besi, batu bara, dan komoditas lainnya, serta kenaikan tarif pajak.
Akan tetapi pemerintahan Weimar menolak pembayaran sisanya, sehingga Perancis dan Belgia menduduki Ruhr sebagai jantung industri Jerman. Kondisi ini mengakibatkan ekonomi
Jerman makin terpuruk. Jerman akhirnya menyerah dan menyetujui ke perjanjian awal, akibatnya timbul MONEY CREATION mata uang MARK yang menjadikan nilainya jatuh, dan harga-harga
mulai naik tak terkendali, maka HIPER INFLASI tak terelakkan lagi.
Pada waktu itu sepotong roti yang sewajarnya berharga 160 Mark berubah menjadi 1.500.000 Mark. Kehidupan di Jerman makin remuk redam dan berdampak pada sosial politik Jerman.
Pada tahun 1923 partai NAZI melakukan kudeta, kemudian utang pinjaman dihapuskan sehingga penyandang dananya jadi gigit jari. Pada tahun ini tak ada lagi uang pensiun, bagi pensiunan.
Pada musim gugur 1923 kehancuran Jerman semakin lengkap karena nilai mata uangnya tak bernilai lagi, bayangkan aja 1 USD = 1 Triliiun MARK?????
Pada saat itu orang-orang kaya di Jerman kebingungan, tapi mereka masih memiliki asset-asset berupa tanah, rumah, dan emas. Dari kesemuanya itu ternyata yang paling bisa diandalkan
adalah simpanan berupa emas. Mengapa? karena harganya mengikuti laju inflasi. Sehingga nilai asset para pemilik emas relatif aman dan stabil. Pada tahun 1923 kanselor baru Jerman Gustav Streseman
dan kepala bank sentralnya menukarkan mark menjadi renten mark. Upaya ini untuk membangun kembali ekonomi Jermandan didukung dengan pinjaman emas dari Amerika. Hasilnya mulai tahun 1924 harga 1 USD
mulai berangsur turun menjadi 1 juta mark, dan sejak itu perekonomian berangsur-angsur pulih.
Kesimpulannya EMAS merupakan senjata ampuh dalam mengatasi HIPER INFLASI…..so jangan ragu untuk investasi emas.