Terbukti Membeli Subscriber, Atta Halilintar Menyiapkan Seorang Pengacara - BREAKING NEWS!
Atta Halilintar mengajak akun yang 'menuduh' kalau dia membeli subscriber untuk kanal YouTube-nya ketemuan.
Akun Instagram @_rthrbe lah yang memberikan sebuah bukti bahwa 10 juta subscribers (sekarang 13 juta) Atta Halilintar itu tidaklah murni 100%, alias ada kemungkinan dia membeli subscriber dalam jumlah tertentu agar bisa mencapai angka 10 juta itu.
Dalam unggahan Instagram-nya, @_rthrbe memberikan video di mana di dalamnya dia mendapati kanal Atta Halilintar di aplikasi Subs4Subs Pro, setelahnya si pemilik akun menari-nari kegirangan diiringi efek uang berterbangan juga backsound "Robert B. Weide". Berikut ini link video-nya https://www.instagram.com/p/BvXXvevhjzN/?utm_source=ig_web_copy_link&fbclid=IwAR1ep9p6r4jiOA6uNCTYqx2WAyJOBMJqsmO2-8PR0xyGNSV6ZfBjiLtHqZk
Subs4Subs sendiri adalah aplikasi promosi berbayar untuk kanal YouTube. Penggunaan Subs4Subs sendiri nampaknya dianggap busuk oleh para YouTuber karena bisa dibilang seperti beli subscriber. Jadi tidak salah jika membuktikan Atta membeli subscriber dengan cara mengeceknya melalui aplikasi tersebut.
Apa Rekan-rekan percaya kalau Atta Halilintar membeli subscriber untuk akunnya? Saya pribadi no comment, namun saya menemukan beberapa hal janggal dalam kejadian ini.
Setelah saya baca beberapa artikel terkait cara penggunaan Subs4Subs Pro, saya jadi paham kenapa orang-orang menyodorkan bukti aplikasi tersebut untuk membuktikan kalau Atta membeli suscribers.
Tapi bukan itu hal utama yang membuat saya janggal. Pernyataan Atta sebelum dan sesudah kejadian inilah yang membuat saya semakin yakin dengan tuduhan tersebut.
Pertama, seperti yang dilansir Hai (21/2), Atta menyatakan kalau dia berani membayar Rp 1 Miliar untuk siapapun yang berhasil membuktikan kalau dia membeli 10 juta subscribers tersebut [1]
Yaelah, tong! Kalau belinya 10 juta full 10 juta mah mana mungkin lah. Kalau memang dia jantan dan benar-benar tidak membeli atau menggunakan aplikasi penambah subscriber secara berbayar, kenapa tidak bilang saja "Buktiin aku beli subscriber, nanti tak kasih 1M," tidak perlu ada embel-embel 10 juta yang berarti merujuk kalau Atta membeli keseluruhan 10 juta subscriber yang dia miliki.
Di sini ada permainan kata-kata, di mana dia ingin menantang haters-nya, tapi dia sebenarnya agak takut untuk melakukannya secara penuh. Jadi dia memainkan diksi di sini untuk memancing para haters-nya. Juga saya mencium permainan "sayembara"-nya ini dipakai juga untuk menaikkan pamornya sendiri.
Apa permainan katanya cukup sampai di situ saja? Oh tidak! Rekan akan menemukan lebih banyak permainan kata di Instastory Atta yang berhasil kami tangkap sebelum menulis soal ini.
Permainan kata pertama adalah hal menarik dari "sayembara" ini, yaitu ternyata Atta memang akan memberikan uang Rp 1 Miliar kepada siapapun yang berhasil membuktikan dia membeli 10 juta subscribers, tapi dengan syarat, jika bukti yang disodorkan itu "ngawur" (mungkin dianggap Atta ngawur), si pemberi buktilah yang harus memberikan uang dengan nominal serupa pada Atta. What the? Ini sama seperti di pernyataan sebelumnya, namun di sini semakin menunjukkan perasaan tanggungnya dalam menantang.
Kedua adalah pernyataan ajakan bertemu yang berbau ancaman kepada @_rthrbe. Atta menyarankan bertemu di kantor kepolisian dan tidak lupa membawa orang hukum (pengacara, red) untuk melindunginya.
Memang di paragraf ketiga tersebut hanya menyatakan Atta menyarankan bertemu di kantor kepolisian, sehingga kita bisa berasumsi kalau tidak di kantor kepolisian pun tidak masalah. Tapi eh tapi. Paragraf terakhir menegaskan kalau Atta bukan hanya menyarankan, tapi dia yang mengajak @_rthrbe untuk bertemu di kantor kepolisian, dalam hal ini dia merujuk Polres sebagai destinasi.
Ditambah dengan menyarankan @_rthrbe untuk mengajak seseorang yang paham hukum untuk melindunginya, juga dengan embel-embel "...kan kasian kalau abang kena pencemaran nama baik."
Ini patut dipertanyakan karena pencemaran nama baik sendiri di dalam KUHP adalah delik aduan, yang berarti kepolisian tidak akan memprosesnya apabila tidak ada laporan dari yang merasa dirugikan/korban, beda dengan delik biasa yang tanpa laporan pun, polisi bisa memprosesnya.
Jadi secara kasar, kita bisa bilang kalau Atta sudah menyiapkan laporan untuk itu, karena jika tidak, @_rthrbe tidak akan tiba-tiba kena pasal pencemaran nama baik tanpa ada laporan dari Atta yang dianggap nama baiknya tercemari.
Pernyataan Atta yang sebelumnya saya jabarkan menyiratkan ketakutan di dalam dirinya. Saya tidak akan menyebut begitu saja kalau Atta takut kedok beli subscriber-nya terbongkar. Tapi yang jelas dia seperti takut akan suatu hal sehingga memberikan pernyataan seperti itu.
Mungkin kita semua sudah sering mendengar kata-kata "Kalau nggak salah, kenapa takut?" Ini yang harus ditanyakan kepada Atta saat ini.
Kalau dia memang tidak membeli subscriber, kenapa sayembaranya agak berbelit dan malah mengancam yang gagal membuktikan untuk membayarnya dengan nilai serupa?
Kalau dia memang tidak membeli subscriber, kenapa dia merujuk kantor kepolisian sebagai tempat bertemu?
Kalau dia memang tidak membeli subscriber, kenapa dia menyarankan @_rthrbe untuk membawa orang hukum?
Kalau dia memang tidak membeli subscriber, kenapa dia membuat Instastory berbau ancaman di dalamnya?
Kami tidak menuduh Atta membeli subscriber, kami hanya mengidentifikasi hal janggal dari pernyataannya saja.
Untuk saat ini, kita hanya bisa menunggu, melihat, serta berharap yang terbaik baik untuk Atta Halilintar dan juga untuk @_rthrbe. Semoga masalah ini tidak berlarut-larut.
-Tegar
Tulisan terbaru mengenai hal ini bisa dibaca di https://www.facebook.com/PartaiBuluBurung/posts/623149051491659
Sumber: FP Temen-teman Bulu Burung