Bagaimana sih, taktik gegenpressing itu? - Gegenpressing merupakan sebuah frasa dari bahasa Jerman yang kalau diterjemahkan ke bahasa Inggris, jadinya counterpressing. Frasa ini memiliki peran tersendiri dalam fase permainan sepak bola.
Dalam permainan sepak bola ada tiga fase utama, yaitu menyerang, bertahan, dan transisi. Fase transisi ini dapat berupa transisi dari bertahan ke menyerang atau transisi dari menyerang ke bertahan. Fase transisi merupakan fase yang paling krusial dalam permainan. Mengapa begitu? Karena pada fase ini, umumnya struktur pemosisian suatu tim sedang tidak terorganisir. Maka, tim yang dapat memanfaatkan situasi ini dengan lebih baik akan memiliki keuntungan atas lawannya. Ini siklus transisi.
Berdasarkan siklus ideal itu ketika suatu tim kehilangan bola, maka mereka harus melalui fase transisi bertahan sebelum berada pada situasi bertahan terorganisir. Setelah berhasil rebut bola, mereka akan kembali melalui fase transisi sebelum mencapai situasi penguasaan bola yang terorganisir.
Jadi bagaimana kita dapat memotong rantai siklus di atas tanpa perlu berada dalam fase bertahan, dan sesegera mungkin kembali berada dalam fase menyerang? Di sinilah peranan gegenpressing.
Aplikasi sederhananya, ketika suatu tim kehilangan bola maka pada saat itu juga mereka harus segera merebut bola kembali. Ada beberapa alasan yang dapat menjadi pertimbangan untuk melakukan hal ini.
Pertama, kita tidak ingin para pemain harus menempuh jarak yang jauh ketika berada pada fase transisi. Jarak tempuh yang jauh pada fase transisi ini dapat menguras energi. Apalagi untuk berada dalam fase bertahan terorganisir, kita dituntut untuk melakukannya dengan cepat.
Kedua, untuk mencegah serangan balik lawan, terutama mereka yang memiliki kecepatan, baik secara individu maupun secara tim. Counterpressing akan menghambat laju serangan balik lawan. Oleh karena itu terdapat beberapa anggapan bahwa gegenpressing adalah to press the opponent’s counterattack.
Nah. Ketika Liverpool bisa menerapkan dasar gegenpressing, mereka menjadi sebuah tim yang menyebalkan bagi tim lain. Mereka tidak mudah kehilangan bola. Jikapun kehilangan bola, mereka akan merebutnya di wilayah lawan. Ini jenis lawan yang menyusahkan bagi tim-tim yang punya inisiatif menguasai bola selama mungkin. Ya, seperti Manchester City-nya Om Pep ✌