Sejarah Polemik Antara NU & FPI yang Sudah Cukup Lama Terjadi - Hallo kawan-kawan, setelah sekian lama tidak menulis akhirnya saya kembali lagi.
Kali ini saya akan membahas beberapa hal tentang polemik antara FPI dan NU yang marak terjadi pada beberapa tahun terakhir.
Sebenenarnya polemik antara NU dan FPI sudah terjadi cukup lama, diantaranya perseteruan antara Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab dan Ulama besar NU Abdurahman Wahid (Gus Dur) yang dulu sempat viral di media.
Beberapa tahun kemudian polemik sempat reda dan tidak terdengar lagi sampai akhirnya memanas kembali pada tahun politik era Ahok sebagai Gubernur yang dinilai Menistakan Ayat suci Al Quran, dan berlanjut pada saat ini di era politik capres Jokowi Dodo melawan Prabowo Subianto.
Faktor utama penyebab perseteruan tersebut kebanyakan berasal dari perbedaan pandangan.
FPI menjadi sangat terkenal karena aksi-aksi yang kontroversial sejak tahun 1998, terutama yang dilakukan oleh laskar paramiliternya yakni Laskar Pembela Islam.
Rangkaian aksi penutupan klab malam, tempat pelacuran dan tempat-tempat yang diklaim sebagai tempat maksiat, ancaman terhadap warga negara tertentu, penangkapan (sweeping) terhadap warga negara tertentu, konflik dengan organisasi berbasis agama lain adalah wajah FPI yang paling sering diperlihatkan dalam media massa.
Mereka terkesan tegas dan bringas dalam menumpas apa yang mereka anggap salah dan tidak sesuai dengan syariat Islam.
Namun, terlepas dari kontrovesi tersebut, banyak juga relawan dari FPI yang bergerak dalam hal kemanusiaan. Seperti membantu korban bencana dll.
Sementara NU telah lama berdiri di Indonesia, memiliki andil bagian dalam menegakkan kemerdekaan.
NU mempunyai karakteristik tersendiri, dalam dakwah-dakwahnya NU mengutamakan kearifan lokal yang tidak menghilangkan nilai budaya atau kebiasaan masyarakat indonesia.
Dan jihad yang dilakukan oleh NU adalah jihad kebangsaan dalam rangka mewujudkan kemerdekaan dan kemanusiaan dengan melakukan pendidikan dan pelayanan masyarakat melalui pesantren-pesantren.
Perbedaan ini juga bisa kita lihat dari pembubaran massal tempat maksiat yang dilakukan FPI dengan ceramah Gus Miftah dari NU yang dilakukan di tempat yang sama.
FPI ingin menghilangkan apa yang dianggapnya salah dengan tindakan tegas.
Sementara Gus Miftah memilih jalan lain dengan ceramah di tempat tersebut.
Semua mengandung pro dan kontra pada pandangan masyarakat, tergantung dari kita menyikapinya bagaimana.
Sebenarnya semua sama, ingin memperbaiki hal yang dinilai salah dalam Islam, hanya saja cara yang ditempuh berbeda.
Lantas, bagaimana menurut kalian?