Penjelasan ilmiah kenapa Patah Hati Rasanya Sakit


Penjelasan ilmiah kenapa Patah Hati Rasanya Sakit - Rasa sakit adalah bentuk respon otak atau sel-sel tubuh terhadap gangguan emosional yang terjadi. Ketika seseorang merasa tertolak atau kehilangan terjadi perubahan tekanan aliran darah, cingulate anterior cortex yang mengatur rasa sakit fisik bekerja lebih aktif, corticotropin hormone terlepaskan sebagai respon depresi. Pada kasus ekstrim bisa terjadi penebalan arteri jantung sehingga menyebabkan gangguan pada jantung.

Dalam prosesnya kemudian tubuh akan mengalami penurunan metabolisme sehingga orang yang patah hati akan terganggu konsetrasinya. Kehilangan konsentrasi ini menyebabkan otak ‘vakum’ atau blackout, kamu akan sulit berfikir rasional, kamu akan berusaha menyelamatkan diri kamu dengan cara-cara kamu sendiri. Itulah sebabnya banyak orang patah hati akan melewati masa-masa sinetron, mereka akan menciptakan ilusi-ilusi dalam kepala mereka, berkhayal alias drama. Kondisi ini alami karena secara biologis kamu akan terdorong untuk mengembalikan kondisi kamu menjadi bahagia kembali.

Pada masa blackout ini kamu akan mengalami siklus berikut:

– shock dan denial; kamu akan menolak situasi kamu dengan banyak denial di kepala kamu, di sini kamu tidak menerima kenyataan yang sebenarnya, kerap orang akan menciptakan dilusi-dilusi agar perasaannya terasa lebih baik.

– sakit dan perasaan bersalah; seperti yang sudah dijelaskan di atas kamu akan merasakan sakit dan sekaligus merasa bersalah dengan keadaan kamu, kamu merasa bersalah dengan apa yang kamu lakukan, kamu menyesali kejadian-kejadian yang sudah terjadi sebagai bentuk denial dari kenyataan.

– kemarahan dan bargaining (tawar menawar, negosiasi diri); reaksi ini adalah bentuk dari emosi yang nggak tersalurkan, untuk itu kamu marah akan keadaan kamu, kamu marah pada orang yang menyebabkan kamu patah hati, kamu marah pada diri kamu sendiri. Banyak pertanyaan “kenapa?”, “seandainya”, “mengapa”, “kalau aja..” di kepala kamu berputar-putar, dan sepertinya tidak ada jawaban yang bisa memuaskan pertanyaan kamu itu.

– Depresi, instopeksi dan kesepian; kamu merasa depresi dan kesepian sehingga kamu sering merefleksikan kejadian masa lalu, instropkesi diri, mencari tahu apa yang salah. Kamu ingin menyelamatkan diri kamu dari situasi ini.

– Menerima kenyataan; kamu menyadari kalau kamu patah hati dan apa yang sudah berlalu tidak dapat kembali, jika kamu sudah dapat menerima kenyataan akan lebih mudah untuk melangkah dari perasaan patah hati ini.

Semoga penjelasannya bisa dimengerti oleh kalian.