Bagaimana Cara Vaksin Bekerja? Ini Penjelasan Lengkapnya!

 

Bagaimana Vaksin Bekerja?


Bagaimana Cara Vaksin Bekerja? Ini Penjelasan Lengkapnya!- Vaksin merupakan salah satu penemuan penting yang merubah hidup manusia. Dengan diciptakannya vaksin, kematian jutaan orang dapat dicegah. Nah, apakah kalian pernah berpikir bagaimana vaksin dapat menyelamatkan nyawa manusia? Yuk kita simak penjelasan di bawah!


Vaksin dan Sistem Kekebalan Tubuh

Cara kerja vaksin tidak terlepas dari cara kekebalan tubuh kita bekerja. Sistem kekebalan tubuh berfungsi untuk membasmi bakteri, virus, parasit, dan jamur yang merugikan tubuh. Makhluk asing tersebut kita sebut dengan nama patogen. Setiap patogen memiliki sebuah identitas khusus yang dinamakan antigen.

Ketika suatu patogen masuk ke dalam tubuh, sistem kekebalan akan mendeteksi antigen dari patogen tersebut dan mengeluarkan antibodi untuk membasmi patogen. Antigen dan antibodi dapat diibaratkan sebagai gembok dan kunci. Satu antibodi hanya bekerja pada satu antigen pasangannya sehingga ketika terdapat antigen yang baru, tubuh harus meriset dan memproduksi antibodi yang baru. Lamanya riset dan produksi antibodi bergantung pada sistem kekebalan kita. Jika kekebalan tubuh kita bagus, maka prosesnya singkat dan hanya memakan waktu beberapa hari. Namun, jika kekebalan tubuh kita kurang bagus, prosesnya akan memakan waktu lebih lama. Di saat antibodi dibuat, tubuh dapat menerima gejala penyakit yang bervariasi, mulai dari ringan, sedang, hingga berat. Jadi kita harus siap bertahan melawan gejala penyakit—entah seberapa lama dan seberapa buruk gejalanya—hingga antibodi rampung dibuat.



Cara Kerja Vaksin

Vaksin dibuat dari tubuh patogen yang lemah, mati, atau tidak dapat bereproduksi sehingga tidak beresiko untuk tubuh. Di dalam vaksin terdapat antigen yang akan dideteksi oleh sistem kekebalan. Lalu tubuh akan meriset dan memproduksi antibodi. Kembali lagi, lamanya proses riset dan produksi bergantung pada sistem kekebalan kita. Bedanya dengan infeksi biasa, patogen dalam vaksin ini tidak melakukan apa-apa karena patogen ini telah lemah, mati, atau "dimandulkan" sehingga gejala yang timbul lebih ringan.

Setelah divaksin, tubuh memiliki antibodi patogen tersebut sehingga apabila patogen asli masuk ke tubuh, tubuh langsung memproduksi antibodi sehingga penanganan patogen jadi lebih cepat. Bisa dibilang vaksin ini ialah simulasi. Ketika kita sudah melakukan simulasi, kita akan tahu apa yang harus dilakukan pada situasi yang sebenarnya. Begitu juga dengan tubuh kita. Ketika kita sudah divaksin, tubuh kita akan tahu apa yang harus dilakukan ketika patogen asli menyerang. Selain itu, tubuh juga sudah memiliki senjata (antibodi) sehingga patogen bisa lebih cepat dimusnahkan. 



Vaksin dan Herd Immunity

Tidak semua orang dapat divaksin. Beberapa orang tak dapat divaksin karena sistem kekebalan tubuhnya yang lemah atau memiliki riwayat penyakit tertentu yang dapat menimbulkan komplikasi jika divaksin. Orang-orang tersebut tetap dapat dilindungi jika orang yang tidak divaksin tersebut hidup di antara masyarakat yang telah divaksin. Ketika suatu masyarakat sudah divaksin, patogen akan kesulitan dalam penularannya karena sebagian besar orang sudah memiliki kekebalan terhadap patogen tersebut. Sehingga semakin banyak orang yang divaksin, semakin sedikit kemungkinan orang yang tidak divaksin tertular patogen tersebut. Inilah yang dinamakan herd immunity.

Herd Immunity dapat diraih dengan minimal 70 persen penduduk memiliki kekebalan terhadap suatu patogen, entah dari kekebalan alami (orang yang pernah tertular patogen dan sembuh) maupun dari bantuan vaksin. Ketika pandemi, herd immunity ini sangat penting untuk memutus rantai penularan. Vaksin tidak menjamin 100 persen perlindungan dan herd immunity juga tidak memberi perlindungan penuh bagi orang yang tidak divaksin. Namun, dengan herd immunity, sebuah masyarakat memiliki perlindungan mendasar dari suatu patogen dan masyarakat dapat menjalani kehidupan seperti sedia kala.

Kesimpulannya yaitu vaksin memberikan perlindungan awal terhadap suatu patogen sehingga ketika tubuh menghadapi patogen tersebut, gejala yang timbul lebih ringan dan waktu pemulihan lebih singkat. Selain itu, vaksin tidak hanya melindungi satu orang saja, melainkan suatu masyarakat juga mendapatkan perlindungan dari vaksin meskipun tidak semua orang divaksin.

Oleh karena itu, mari kita giatkan vaksin sehingga kita dapat meraih herd immunity secepat mungkin dan dapat kembali menjalani rutinitas seperti sedia kala.