Mengapa Banyak Patung Mesir Kuno Yang Hidungnya Rusak? - Peradaban Mesir Kuno merupakan sebuah peradaban yang pernah berdiri di wilayah timur laut Benua Afrika, yang berpusat di daerah hilir sungai Nil atau yang kini menjadi wilayah negara Mesir.
Peradaban Mesir Kuno merupakan peradaban yang sangat maju pada masanya. Di tahun 3000 SM, orang-orang Mesir Kuno sudah mampu menguasai banyak bidang ilmu pengetahuan, mengenal baca tulis, menerapkan sistem pemerintahan, tata kota dan juga mampu membangun bangunan-bangunan besar, seperti salah satunya yang kita kenal adalah Piramida Giza.
Keagungan peradaban Mesir Kuno di masa lampau dapat kita ketahui dari temuan benda-benda peninggalannya, seperti bangunan, makam, patung, relief dan lain-lain. Salah satu benda peninggalan Mesir Kuno yang akan menjadi pembahasan kali ini adalah patung-patung Mesir Kuno yang kerap ditemukan dalam kondisi tubuh patung tidak lengkap.
Jika diperhatikan, kebanyakan patung-patung Mesir Kuno mengalami kerusakan pada hidungnya. Jika hanya satu atau dua patung saja, mungkin hal ini bisa disebut kecelakaan atau semacamnya. Namun uniknya, banyak patung Mesir Kuno yang ditemukan dalam kondisi tidak berhidung, seolah ini merupakan suatu kesengajaan.
Setelah diteliti lebih lanjut, ternyata kerusakan pada hidung patung Mesir Kuno bukan semata terjadi karena proses alami melainkan tindakan vandalisme atau perusakan. Meskipun beberapa diantaranya ada yang telah mengalami kerusakan secara alami.
Menurut kepercayaan orang-orang Mesir Kuno, patung merupakan benda keramat yang konon mengandung kekuatan supranatural. Patung ini ibarat portal penghubung antara alam nyata dan alam ghaib. Diperlukan sebuah ritual khusus untuk mengaktifkan patung supaya dapat dirasuki oleh roh-roh tertentu.
Patung juga konon dapat dinonaktifkan dengan cara merusaknya. Bagian tubuh yang dirusak tidak lagi dapat melakukan tugasnya. Roh yang ada di dalam patung tanpa telinga dipercaya tidak dapat mendengar doa, patung tanpa tangan tidak dapat menerima persembahan dan patung tanpa hidung tidak dapat bernafas.
Umumnya, patung disimpan di makam ataupun kuil. Patung berfungsi sebagai media sesembahan orang-orang Mesir kepada dewa ataupun orang yang telah meninggal. Biasanya, orang-orang Mesir akan membawa sesajen berupa makanan ataupun perhiasan untuk dihadiahkan kepada dewa atau orang yang telah meninggal.
Orang-orang Mesir Kuno percaya bahwa patung yang disembah memiliki kekuatan supranatural yang luar biasa. Oleh karena itu, ada oknum-oknum yang berusaha mencoba mengambil kekuatan tersebut melalui aksi vandalisme. Para perampok makam juga mungkin saja sengaja menghancurkan patung pada makam untuk mencegah roh balas dendam padanya.
Meskipun motif aksi vandalisme tersebut tidak diketahui secara pasti, namun setidaknya kita tahu bahwa kerusakan ini bukanlah kecelakaan, melainkan memang disengaja.