Kisah Ainul Hayat, Mata Air Keabadian yang Dijaga Oleh Nabi Khadir AS - Nabi Khidir adalah salah satu dari para nabi yang kisahnya diabadikan di dalam Al-Quran. Beliau adalah sosok nabi yang misterius dan terkenal karena ilmu laduninya. Salah satu dari mukjizat beliau adalah kematiannya yang ditangguhkan oleh Allah SWT hingga hari kiamat, menurut beberapa orang.
Tentang mukjizat Nabi Khidir AS yang memiliki umur sangat panjang, beberapa ulama dan ahli sufi meriwayatkan sebuah kisah rahasia hidup abadi Nabi Khidir. Dan kebanyakan kisah mengacu pada misteri mata air misterius yang menjadi kunci keabadian Nabi Khidir. Agar tidak penasaran, berikut ulasan lengkap mengenai kisah mata air tersebut.
Beberapa hikayat menyebutkan setelah Allah SWT menciptakan dunia, Dia menurunkan beberapa tetesan air dari surga ke dunia. Salah satu tetesnya kemudian berubah menjadi sang Ainul Hayat atau si mata air keabadian yang terkenal itu.
Ainul Hayat sendiri berarti mata air kehidupan, mata air yang memberikan rahasia kehidupan pada peminumnya. Jadi siapa pun yang meminumnya akan hidup hingga kiamat kecuali dia memohon kematian pada Allah SWT.
Beberapa kisah menceritakan bahwa Allah SWT menurunkan Malaikat Rifa’il pada Raja Iskanda Zulkarnain. Raja Zulkarnain menanyakan pada Malaikat Rifa’il adakah cara agar dia dapat beribadah terus-menerus pada Allah SWT. Malaikat Rifa’il menceritakan mengenai Ainul Hayat, mata air kehidupan abadi pada Raja Zulkarnain.
Dibekali dengan permata dari Malaikat Rifa’il, bersama pasukannya, raja Zulkarnain melakukan perjalanan pencarian mata air Ainul Hayat. Dikatakan bahwa mata air Ainul Hayat berada di tempat tergelap bumi dan tempat keluarnya matahari. Namun sayangnya mata air Ainul Hayat tidak pernah diminum oleh raja Zulkarnain.
Saat sampai pada tempat yang diberitahukan Malaikat Rifa’il, raja Iskandar Zulkarnain menyuruh salah satu orangnya untuk masuk terlebih dahulu mencari Ainul Hayat. Dan orang tersebut adalah Khidir AS. Atas wahyu dari Allah SWT, Nabi Khidir diberikan petunjuk keberadaan Ainul Hayat dan akhirnya beliau lah yang meminumnya.
Raja segera menyusul Khidir AS bersama pasukanya, namun mereka tidak diizinkan menemukan mata air tersebut oleh Allah SWT. Akhirnya hanya Nabi Khidir yang mendapatkan kehidupan abadi.
Raja Ferdinand mengerahkan beberapa orangnya untuk mencari mata air yang melegenda ini. Salah satu dari orang-orang suruhan raja tersebut adalah Ponce de Leon. Ia mencari sebuah mata air yang dapat membuat para orang tua menjadi remaja. Pencariannya dimulai dari pulau Bahama hingga mencapai berbagai tempat di “dunia baru”.
Sayangnya, hingga akhir hayatnya Ponce de Leon tidak pernah menemukan keberadaan mata air legendaris tersebut. Diketahui bahwa Ponce de Leon mati dikarenakan panah dari para Suku Indian. Oleh Ponce de Leon mata air keabadian ini disebut Fountain of Youth.
Setelah berhasil meminum air Ainul Hayat, beberapa hikayat mengatakan bahwa Nabi Khidir AS diutus Allah SWT untuk menjaga mata air tersebut. Baik dari golongan jin, setan dan manusia ingin berbondong-bondong mencari keberadaan mata air tersebut.
Namun sejak, dijaga oleh Nabi Khidir AS, tidak ada satupun yang dapat meminum mata air tersebut. Beberapa ulama berpendapat bahwa letak Ainul Hayat yang dijaga Nabi Khidir berada di pulau Bermuda, oleh karena itulah banyak kapal dan orang yang hilang ketika melewati daerah tersebut. Karena para setan berbondong-bondong mengelilingi tempat tersebut untuk merebut Ainul Hayat.
Wallahualam.