Bahaya Rokok Elektronik (Vape) Bagi Kesehatan Tubuh



Bahaya Rokok Elektronik (Vape) Bagi Kesehatan Tubuh - Hai survivor, apakah ada di antara kalian yg seneng makai vape, kalo iya, sepertinya kalian harus mulai mengurangi kegiatan tersebut nih, karna sudah banyak penelitian yg membuktikan jika vape juga berpotensi menyebabkan berbagai macam penyakit seperti efek yg di timbulkan dari asap rokok.

Nah vape ini lebih populer di kalangan remaja, karna memiliki variasi rasa yg bisa di pilih sesuai selera, selain itu vape juga tidak meninggalkan bau khas seperti rokok.

Rokok elektrik awalnya dipasarkan sebagai alternatif yang lebih baik ketimbang rokok tradisional, bahkan beberapa orang menggunakan vape sebagai pelarian dan terapi untuk berhenti merokok, Namun, dengan cepat rokok elektronik justru menjadi alat untuk mengenalkan nikotin pada semua generasi.


Bisnis besar


Vaping adalah bisnis besar. Menurut CNBC, JUUL yang merupakan salah satu pemimpin pasar, mengalami pertumbuhan lebih dari 800% pada tahun 2018.

JUUL bahkan telah semakin popular di kalangan remaja, ukuran dan tampilan JUUL yang seperti USB membuatnya bisa digunakan secara diam-diam.

Meski dipasarkan untuk remaja dan dewasa, JUUL menghadirkan berbagai rasa yang disukai anak-anak, seperti rasa buah-buahan dan crème brule.


Bukan untuk anak-anak


Dr Laura Neustater, seorang dokter anak yang berbasis di Fort Lauderdale mengatakan, orang dewasa yang beralih dari rokok ke tembakau yang tidak mudah terbakar, seringkali dipuji karena tindakannya yang dianggap banyak orang lebih sehat.

“Pujian ini sayangnya membuat pemakai JUUL merasa aman. Padahal tidak. Pengguna tetap masih terpapar nikotin, yang mana dapat menyebabkan ketergantungan dan konsekuensi kesehatan jangka panjang,” jelas Neustater.

Rokok elektrik bebas tembakau, tetap mengandung nikotin, yaitu zat yang sangat membuat ketagihan.

Pusat Penelitian Kesehatan Nasional mengklaim kandungan nikotin JUUL hampir dua kali lebih tinggi dari rokok elektrik lainnya. Ini berarti kandungan nikotin dalam satu buah JUUL setara dengan satu bungkus rokok.

Bukan hanya nikotin yang berbahaya. Pilihan rasa yang menarik yang ditambahkan ke dalam rokok elektrik – untuk menarik perhatian remaja, membawa lapisan karsinogen tambahan.

Menurut The American Cancer Society, beberapa perasa bahkan mengandung diacetyl, yaitu zat yang dikaitkan dengan bronchiolitis obliterans, penyakit paru-paru yang serius.

Pemakaian JUUL dan produk serupa sangat berbahaya bagi remaja, karena bisa emnyebabkan masalah pernapasan kronis.

“Sebagai seorang dokter anak, saya melihat remaja setiap hari. Saya bahkan tidak lagi terkejut melihat remaja yang batuk kronis karena vape,” kata Neustater.

Neustater menyarankan orangtua untuk berbicara dengan anak-anak mereka tentang efek jangka panjang vaping, termasuk penjelasan bahwa penggunaan nikotin dalam bentuk apapun akan berisiko menyebabkan batuk kronis.

“Satu hal lagi, jangan percaya mitos yang menyebutkan nikotin terkait dengan penurunan berat badan,” lanjutnya.

Pemakaian JUUL seakan melahirkan generasi baru pecandu nikotin, yang sayangnya tentu saja akan berisiko mengalami penyakit terkait nikotin.

Ada satu hal lagi yang benar-benar membuat kita harus menghindari rokok elektrik atau vape.

Para periset dari Universitas New York mengungkapkan, uap vape ternyata dapat merusak DNA, meningkatkan risiko kanker, serta memicu penyakit jantung.

Memang, vape selama ini dikenal lebih tidak berisiko dibanding rokok tembakau, namun tetap “berbahaya" dan tidak bisa disebut aman.

Lewat uji laboratorium, studi terbaru menemukan, tikus yang terpapar uap vape mengalami tingkat kerusakan DNA yang lebih tinggi di jantung, paru-paru dan kandung kemih.

Selain itu, sistem DNA yang melindungi terhadap serangan kanker juga terganggu.

"Kami menemukan uap vape bersifat karsinogenik dan penggunanya memiliki risiko lebih tinggi daripada non-pengguna," kata pemimpin peneliti tim Moon-shong Tang.

Saat menguji paparan nikotin dan turunannya pada sel-sel paru dan kandung kemih manusia—juga ditemukan persoalan serupa. Sel-sel cenderung bermutasi atau mengalami perubahan, hingga menjadi pemicu tumor.

Uap vape seringkali dianggap tidak berisiko, karena disebut hanya mengandung sedikit nikotin dan beberapa pelarut organik yang relatif tidak berbahaya.

Dan, penelitian lain juga menunjukkan pengguna vape memiliki 97 persen lebih sedikit karsinogen pada paru-paru, daripada perokok tembakau.

Namun tetap, tingkat tersebut masih jauh lebih tinggi pada pengguna vape, daripada mereka yang tidak merokok.

Karsinogen adalah zat-zat yang menyebabkan kanker dengan mengubah asam deoksiribonukleat dalam sel-sel tubuh. Hal ini mengganggu proses-proses biologis.

Karsinogenik adalah sifat mengendap dan merusak terutama pada organ paru-paru, karena zat-zat yang terdapat pada rokok.

Periset juga mengungkapkan sebagian besar nikotin yang dihirup dipecah menjadi bahan kimia non toksik yang disebut cotinine.

Setelah itu diekskresikan dalam urin, --sebagian kecil, kurang dari 10 persen, dan diyakini dimetabolisme menjadi nitrosamin dan turunannya—termasuk karsinogen pada paru-paru.

Peneliti memeringatkan bahwa bahan kimia tersebut mampu menginduksi tumor di berbagai organ.

Nah terkait dengan hukum vape dalam islam nih, sebelumnya mui sudah mengeluarkan fatwa haram untuk rokok pada 2009 lalu, karna vape juga masuk kategori rokok, maka vape juga haram menurut fatwa mui tersebut.