6 Tata Cara Penulisan Dialog Dalam Cerita di Novel Dengan Benar!



6 Tata Cara Penulisan Dialog Dalam Cerita di Novel Dengan Benar! - Halo, selamat malam semua? Bagaimana kabarnya? Semoga kita semua berada dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa. Amin.
Baik, pada kesempatan kali ini saya akan membahas cara menulis dialog pada cerita (cerpen/novel).

Di sini ada yang suka menulis? Tos dulu, wkwk. Oke, ada beberapa cara menulis dialog pada cerita, tergantung pada situasi dan kondisi. Mari simak bersama-sama.

1. Koma Sebelum Tanda Petik Terakhir

Koma sebelum tanda petik digunakan apabila dialog kita diikuti dialog tag. Apa si dialog tag itu? Yaitu suatu frasa yang mengikuti dialog.

Contoh:
"Mungkin dia sedang pergi ke pasar," ujar Toni.
"Mungkin," ucapnya dengan ragu.

2. Titik Sebelum Petik Terakhir

Tanda titik digunakan apabila, tidak ada kalimat lain dalam dialog. Atau telah sepenuhnya jelas tanpa harus ada dialog tag.

Contoh:
"Entahlah, aku merasa sangat tidak berguna." Erik meninggalkan tempat itu sebelum Bima genap menyuruhnya pergi.
"Namanya juga hidup."

3. Tanda Tanya dan Seru Sebelum Petik Terakhir

Contoh:
"Apa kau bilang?" tanya Bayu.
"Buka pintunya, cepat!" ucap Bayu dengan lantang.

4. Elipsis

Tanda titik tiga atau elipsis digunakan apabila ada kalimat atau kutipan yang dihilangkan.

Contoh:
"Entahlah ... belakangan ini dia bertingkah aneh."
"Sebenarnya aku ...," Bimo tidak sanggup melanjutkan cerita.

5. Dialog Sambungan

Contoh:
"Dia terlihat sehat malam itu," sahut Dito, "semoga dia mendapat tempat terbaik di sisi-Nya."
"Mungkin," Naira mengambil gelas berisi soda, "entahlah."

6. Kata Sapaan

Kata sapaan selalu ditulis dengan huruf kapital.

Contoh:
"Ke mana saja kamu, Nak?" tanya ibu.
"Di situ Ibu mendapat kartu ini."

Nah, itulah beberapa cara menulis dialog yang benar. Sangat penting bagi para oegiat literasi untuk mengetahuinya. Semoga apa yang saya sampaikan bisa bermanfaat, dan selamat malam minggu!

Sumber:
1. https://www.kompasiana.com/ikhlaselqasr/5cf2d61819cf6b7a9960b7df/6-aturan-dalam-penulisan-dialog?page=all#section2
2. Pengalaman Pribadi dari Editor Beberapa Media