India melarang TikTok, WeChat dan puluhan aplikasi Cina lainnya - Pemerintah India telah melarang TikTok dan puluhan lainnya aplikasi buatan Cina yang berbahaya bagi negara.
Dalam sebuah pernyataan, ia mengatakan aplikasi itu "merugikan kedaulatan dan integritas dari India, pertahanan India, keamanan negara dan ketertiban umum".
Secara total, 59 apps dilarang - di antaranya aplikasi pesan populer WeChat. Berikut meningkatnya ketegangan di sepanjang perbatasan yang disengketakan antara dua kekuatan.
Baik India dan China mengerahkan lebih banyak pasukan untuk wilayah Ladakh di bulan juni.
Bentrokan telah menewaskan sedikitnya 20 tentara India tewas. Citra satelit juga muncul untuk menunjukkan bahwa China telah membangun struktur baru dengan pemandangan Himalaya wilayah perbatasan.
Kementerian Teknologi Informasi India mengatakan hal itu melarang 59 aplikasi Cina setelah menerima "banyak keluhan dari berbagai sumber" tentang aplikasi yang "mencuri dan diam-diam mengirimkan data pengguna dalam cara yang tidak sah".
"Kompilasi data tersebut, pertambangan dan profiling dengan elemen bermusuhan terhadap keamanan nasional dan pertahanan India, yang pada akhirnya bergeseran pada kedaulatan dan integritas dari India, adalah masalah yang sangat mendalam dan perhatian segera yang memerlukan langkah-langkah darurat," kata kementerian itu.
Perusahaan TikTok , ByteDance, berkantor pusat di Beijing, dan aplikasi ini pertama kali menjadi populer di pasar Cina sebelum menyebar di seluruh dunia.
India adalah pengguna TikTok terbesar di pasar luar negeri, dengan sekitar 120 juta pengguna.
Karena tumbuh dalam popularitas, telah menghadapi tuduhan memiliki hubungan dengan negara Cina, dan mengirim data user ke Cina . Banyak yang kritikus terkuat di Amerika Serikat, termasuk beberapa senator AS yang telah menyerukan penyelidikan ke perusahaan.
Daftar aplikasi yang dilarang oleh India juga termasuk platform microblogging Weibo, permainan strategi Clash of Kings, Alibaba UC Browser, dan aplikasi e-commerce Club Pabrik dan Shein.