Lailatul Qadar: Malam yang Dikatakan Lebih Baik Dari 1000 Bulan - Bulan Ramadhan sudah memasuki kehidupan kita. Itu artinya, mulai hari ini hingga 29 hari ke depan kita akan selalu berpuasa di siang hari bagi yang menjalankannya. Namun, kurang tepat rasanya jika di bulan yang suci ini kita tidak membahas satu malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Yap! Apalagi kalau bukan malam Lailatul Qadar.
Dalam Al-Qur'an, Lailatul Qadar sendiri dikatakan jatuh pada 10 hari terakhir di malam bulan Ramadhan. Tepatnya lagi pada malam ganjil di 10 hari terakhir tersebut. Itu artinya jika kita menghitung mundur, malam Lailatul Qadar akan jatuh pada malam ke 9, 7, 5, 3, 1 hari terakhir pada bulan Ramadhan.
Sedangkan untuk pengertiannya sendiri, malam Lailatul Qadar adalah malam turunnya ayat-ayat pertama Al-Quran kepada nabi umat Islam, Muhammad.
Mengutip Encyclopedia Britannica, lailatul qadar adalah malam ketika Tuhan (Allah SWT) pertama kali menurunkan wahyu berupa ayat-ayat Al-Quran kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril.
Menurut tradisi Islam, Muhammad mendapat wahyu ayat-ayat Al-Quran pertama kali setelah melalui periode perenungan dalam pengasingan.
Dalam salah satu malam perenungannya, ketika lailatul qadar, malaikat Jibril menampakkan diri kepada Muhammad dan memerintahkan sebuah kata "Iqra!" yang artinya bacalah.
Selain peringatan turunnya wahyu Al-Quran, malam lailatul qadar juga bermakna turunnya malaikat ke bumi dengan berbagai tugas untuk memberikan kedamaian, berkah, dan bimbingan ilahi sampai subuh.
Sementara untuk keistimewaannya sendiri, malam Lailatul Qadar dipercaya sebagai malam yang penuh kemuliaan di mana seseorang mendapatkan keberkahan berupa pahala berlipat ganda.
Doa-doa yang dipanjatkan kepada Tuhan akan diaminkan oleh para malaikat yang turun ke bumi sehingga mempercepat pengabulan doa umat Islam.
Malam lailatul qadar disebut sebagai malam yang mempunyai hikmah.
Pada malam lailatul qadar ditentukan segala urusan dan peraturan mulai tahun itu sampai tahun berikutnya.
Karena keistimewaannya, umat muslim menyambut lailatul qadar dengan khidmat, pengabdian dan doa. Bahkan ada yang menghabiskan malam lailatul qadar dengan melakukan itikaf di masjid.