Hindari 5 Hal Ini Untuk Hidup yang Lebih Bahagia dan Santai


Hindari 5 Hal Ini Untuk Hidup yang Lebih Bahagia dan Santai - Karena kadang kita terlalu fokus pada kerumitan hidup dan mengabaikan hal-hal kecil yang membuat hidup lebih bahagia dan santai.


1. Pengakuan dari Orang Lain atau Masyarakat


Sadar tidak sadar, kita seringkali terjebak pada lingkungan yang tidak sehat secara emosional. Lingkungan yang memaksa kita menjadi orang lain, menuntut kita menjadi begini dan begitu. Iya, kalau perubahan dan tuntutannya menuju ke arah baik tentu tak masalah, kalau menuntut perubahan gaya hidup yang di luar batas kita misalnya?

Mulai sekarang, beranikan pada diri sendiri untuk katakan "tidak". Berhentilah menjadi di luar batas diri kita hanya demi memuaskan orang lain, hanya demi membuat orang lain lebih menyukai atau menerima kita. Apalagi sampai menjadi seorang social climber. Kenapa harus pedulikan penilain orang yang bukan siapa-siapa?

2. Hanya Akan Bahagia Jika Mendapat Pasangan


Ini pertanda bahaya. Kebanyakan para lajang merasa bahwa sendiri atau melajang adalah sebuah kesedihan. Belum lagi maraknya istilah JONES akhir-akhir ini, JOMBLO NGENES. Yang perlu dicatat adalah boleh saja menjadi jomblo tapi jangan jadi ngenes.

Apalagi sampai berpikir bahwa kalian hanya akan bahagia jika mendapatkan pasangan. Duuuhh buang jauh-jauh pemikiran demikian ya! Mendapatkan pasangan hidup yang tepat memang hal indah, tapi bukan berarti kebahagiaan hanya datang dari sana. Karena kebahagiaan ada di dalam diri kita masing-masing.

3. Memelihara Dendam dan Kebencian


Ya namanya juga hidup, ada senang, sedih, kecewa dan marah. Tapi bukannya Tuhan juga memberikan kita hati yang penuh cinta? Yap, untuk memaafkan dan melepaskan kekecewaan dan amarah.

Karena amarah tidak akan menyakiti siapapun selain diri kita sendiri. Memelihara amarah hanya akan meracuni jiwa dan merusak aura positif yang terpancar dari diri kita. Jika berkelanjutan, maka akan menjadi dendam dan kebencian yang sudah pasti membuatmu menjadi pribadi yang tidak menyenangkan, gelisah, dan jauh dari bahagia. Seperti api yang berkobar dalam jiwa, menghanguskan semua kebaikan dan hal positif dari diri kita.

4. Cemburu dan Iri Hati


"Rumput tetangga selalu tampak lebih hijau"

Namun kita mengabaikan bahwa segala kemungkinan ada di balik lebih hijaunya rumput tetangga. Bisa jadi mereka mengeluarkan dana lebih besar untuk memilih rumput terbaik, belajar dengan benar cara berkebun dan merawat rumput atau bahkan bisa jadi itu hanya rumput buatan atau sintetis. Kita tidak akan pernah benar-benar tahu ada apa di balik prestasi dan pencapaian orang lain.

Sebaliknya, yang kita pasti tahu benar adalah diri kita sendiri. Ketika melihat orang lain mendapatkan prestasi atau pencapaian, daripada merasa cemburu atau iri hati, sebaiknya kita jadikan hal tersebut untuk motivasi diri sendiri. Mempelajari tips dan rahasia mereka yang berprestasi.

Kemudian melihat lebih dalam ke diri kita, apa saja potensi yang kita miliki, yang bisa kita kembangkan untuk bisa mencapai prestasi dan pencapaian yang sebanding, sejenis atau bahkan lebih baik. Lakukan yang terbaik yang kita bisa dan tetap percaya diri. Dan tentunya selalu yakin dan berdoa kepada Tuhan, semoga apa yang kita impikan dan cita-citakan bisa terkabul.

5. Terjebak Masa Lalu


Paling rentan dan sering terjadi di masa kini, terjebak masa lalu. Masa lalu seharusnya hanya diingat sebagai pelajaran berharga. Karena hidup terjebak di masa lalu dan menolak move on hanya akan menghentikanmu dari menjalani masa kinimu dengan sepenuhnya.

Jika ingin benar-benar menikmati kehidupan masa kini, kita harus terlebih dahulu mengikhlaskan masa lalu, mengikhlaskan, memaafkan, bukan melupakan. Karena dengan ikhlas bahwa semua hal telah terjadi atas kehendak Allah, maka lupa hanyalah masalah waktu. Sedikit demi sedikit kita akan lupa pada kenangan-kenangan yang sempat menjebak diri kita.

Sc : hipwee, idntimes, psikologi.id