Blog Seperti Apa yang Pantas Untuk Melamar ke Google Adsense? Berikut Syarat & Penjelesan Lengkapnya! - Ngelamar Adsense..
Kapan sih blog siap buat ngajuin adsense?
Berapa minimal konten atau visitor nya?
Niche apa yang rame/ gampang diterima?
Apa trik nya supaya mudah diterima adsense nya?
Dan pertanyaan seputar ini, akan terus muncul di benak para Blogger Pemula.
Nah, buat yang mau ngelamar Adsense pake blog, ngumpul disini yuk.
Luangkan waktu 5 menit untuk baca sampai tuntas, ok.. Lanjut..
Kali ini kita diskusi agak teknis, tentang bagaimana Google melakukan proses review kelayakan blog untuk program adsense. Parameter apa yang diukur dan elemen apa saja yang mempengaruhi nya.
Menurut saya ini penting. Jika kita sudah tahu hal apa saja yang ditinjau, kita bisa mengupayakan agar objek tersebut kita persiapkan dengan baik.
Menurut pengalaman saya, objek ukurnya dibagi menjadi 2 bagian besar:
A. Konten yang baik
B. Kepuasan user/visitor blog
Kita bahas yang pertama dulu.
Duh, lagi2 harus ketemu lagi sama urusan konten. Ya, gimana lagi. Asset kita sebagai publisher ya konten dong.
Apa saja ukuran konten yang baik?
1. Original, unik dan menarik
Kenyataan nya, sangat sulit membuat konten original. Kecuali kamu adalah seorang Einsten yang baru saja menemukan sesuatu yang baru dan hebat. Pasti konten itu pertama kali kamu yang buat.
Namun jika bicara konten unik dan menarik, jelas ini bisa diusahakan.
Kamu bisa saja mengambil ide postingan punya orang, lalu mengemasnya dengan bahasa sendiri. Menambahkan apa yang kamu tau, pendapat atau cuman sekedar sentuhan 'taste' kamu disana. Sehingga menjadi sebuah konten baru yang berbeda. Itu bisa bangeuuudd. Ini sah2 saja dimata google. Dan kebanyakan publisher melakukan ini.
2. Menyajikan tips praktikal atau actionable content
Jika konten kamu menawarkan solusi, atau menyajikan tutorial tentang penyelesaian suatu masalah, sebaiknya dibuat langkah2 yang bisa diterapkan langsung. Inilah yg dinamakan 'actionable content.'
Konten seperti ini sangat disukai user, karena mereka datang ke blog kamu memang buat cari solusi atas masalahnya. Mereka akan rela berlama-lama menelusuri setiap bagian situs kamu, karena mereka mendapatkan apa yang mereka cari. Give them value. They will give you feed back.
3. Menyajikan data yang akurat dan terpercaya
Saat orang sudah percaya kredibilitas situs kamu, semua yg dipaparkan disana akan ditiru, dipakai dan dijadikan rujukan. Jadi, jika kamu menyajikan data atau report pastikan kamu mengambilnya dari sumber terpercaya. Sehingga data itu valid dan bisa dipertanggungjawabkan.
Penyajian data ini terkadang penting, untuk menguatkan opini kamu secara empiris. Bahwa apa yang kamu paparkan memang sesuai dan terjadi secara nyata.
Tingkat kepercayaan user akan jauh meningkat saat disajikan data yang logis dan representatif.
4. Penggunaan elemen audio visual
Menyampaikan ide, gagasan atau solusi dalam bentuk naratif saja, tentu akan terasa lebih sulit. Maka sebaiknya proses ini didukung media penunjang yang memadai. Agar proses transfer informasi berlangsung optimal.
Kamu bisa menambahkan banyak elemen visual. Seperti gambar, ilustrasi, infografik, icon, diagram atau bahkan audio dan visual sekaligus, yaitu video.
Hampir dipastikan, setiap konten yang disertai elemen2 penunjang ini lah yang memberikan experience lebih baik pada user/visitor blog.
5. Konten yang provokatif dan mengundang
Sebaik apapun isi konten yang kamu buat, akan menjadi gak berguna, kalo gak ada user yang tertarik untuk membaca nya.
Konten yang baik seharusnya bisa mengundang user untuk membaca, bahkan saat awal mereka baru melihat judul nya saja.
Karena itu, buatlah judul yang provokatif namun tetap sopan, proporsional dan elegan. Tidak terlalu hiperbola juga.
Jika proses ini berhasil, tugas kamu selanjutnya adalah membuat mereka tetap membaca konten kamu hingga akhir. Dan untuk hal ini, kamu bisa menerapkan poin 1-4 yang saya paparkan diatas.
Ok, 5 poin ini adalah syarat minimal yang harus diupayakan terpenuhi untuk membuat konten yang termasuk kategori baik. Setidaknya ini dari sisi pandangan user blog kamu.
Namun, saat ini, jika menurut user baik, maka google pun akan menilai demikian. Mengingat algoritma mereka sudah lebih humanis dan tidak melulu mengandalkan robot lagi.
Lalu metrik apa yang dipakai google untuk mengukur baik ato gak nya konten sebuah blog?
Ini dia..
1. Low Bounce Rate dan High Time on Site
Bounce Rate adalah metrik yang digunakan google untuk mengukur waktu sesi sebuah halaman saat dibuka user. Jika dalam waktu tertentu user tetap bertahan di halaman tersebut, berarti dia sudah menemukan apa yang dicari nya. Ini baik buat blog.
Sebaliknya, jika sebelum kurun waktu tersebut user sudah keluar lagi dari halaman itu, maka sesi tersebut masuk perhitungan bounce.
Simplenya, bounce umumnya terjadi karena visitor mendapati konten yang tidak relevant dengan pencarian nya. Atau bisa jadi karena konten nya yg 'B' aja deh, bosenin, atau malah load page nya yang lama kebuka.
Semakin baik konten web, biasanya semakin rendah Bounce Rate nya. Ukuran kasarnya, nilai 26%-40% bounce rate dikatakan baik. 41%-55% bounce rate masuk kategori standar atau rata2. 56%-70% sudah masuk warning. Dan otomatis kalo angkanya diatas itu, blog kamu sakit. Harus treatment khusus.
Sejalan dengan ini, jika bounce rate rendah, biasanya Time on Site akan tinggi. Metrik yg mengukur berapa lama user jalan2 di situs kamu. Semakin lama tentu semakin baik.
2. Sharing Rate yang tinggi
Konten standar biasanya cmn dibaca saja.
Konten bagus akan dibaca dan di share.
Konten yang super biasanya akan dibaca, di share dan jadi buah bibir di komunitas niche kamu.
Ketika user enjoy sama konten kamu, mereka akan membagikannya. Dan ini bagus untuk pertumbuhan blog. Karena akan membangun loyal user based yang kuat.
Tak heran, jika google melihat indikator sharing rate ini untuk mengukur kualitas konten blog.
Jumlah share ato mention di medsos, jumlah pelanggan Feed Burner, atau cuman liat user yang komen di postingan saja, google sudah bisa melihat level konten kamu.
B. Kepuasan user/visitor blog
Untuk bagian besar kedua ini, saya menilai nya lebih ke teknis kamu membangun blog. Dan cara penyajian konten pada mereka.
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah:
1. Pastikan halaman yang dipersyaratkan google tersedia. Seperti privacy policy, disclaimer, sitemap, about dan sejenisnya.
2. Perhatikan susunan elemen blog. Seperti penggunaan gambar atau logo. Gunakan elemen2 ini seperlunya.
3. User sebaiknya bisa menemukan konten yang mereka cari dengan mudah. Gunakan navigasi yang simple. Link related post, dan featured post bisa diakses dengan baik.
4. Pastikan semua menu dapat diakses dan berfungsi dengan baik. Gunakan jenis font yang jelas dan proporsional. Sehingga meningkatkan readabilitas serta user betah berlama2 mengkonsumsi konten kamu.
5. Gunakan themes blog yang simple dan clean. Hindari penggunaan plugin yang berlebihan. Sehingga web bisa diakses dengan cepat dan ringan.
6. Pastikan bagian komentar blog diaktifkan. Feedback dari user sangat penting dimata google. Gunakan moderasi komentar untuk memfilter SPAM dan komentar yg tidak relevan dengan konten.
-------+++-----+++++----++-----++---++--
Ok. Dari paparan di atas, poin B sepertinya lebih mudah dikerjakan. Karena hanya pekerjaan teknis yang bisa dipelajari. Dan banyak sekali sumber rujukan yang bisa diikuti.
Lain cerita untuk urusan membuat konten yang baik (Poin A). Diperlukan latihan, dan trik khusus agar konten mendapatkan engagement yang diharapkan.
Kembali lagi ke pertanyaan awal postingan ini.
Kapan kita bisa mulai mengajukan blog untuk adsense? Kalo traffic dan konten nya udah berapa?
Google sendiri tidak menyebutkan berapa usia minimal blog bisa diajukan, maupun berapa konten yang harus dibuat. Tapi jika melihat paparan diatas, blog sudah siap jika audience blog sudah ada.
Biasanya, ditandai dengan adanya visitor dalam jumlah relatif tetap, beberapa komentar positif di postingan, sejumlah share di media sosial atau ada yang langganan di feed kamu.
Meski inipun tidak bisa dijadikan acuan pasti, namun setidaknya ini jadi indikator buat saya, kalo blog udah siap buat ngelamar adsense. Dan so far hampir selalu berhasil.
Dan mengenai pemilihan niche yang tepat untuk adsense, sebenarnya setiap niche punya potensi pasar. Tinggal bagaimana kita mengelolanya. Jadi saran saya, fokus saja pada niche yang menjadi passion kamu.
Saya selalu berprinsip, menjalani sesuatu yang ada passion kitanya disitu, potensi berhasil nya lebih besar dibanding memilih tema niche karena ikut2an tren yang diambil banyak orang.
Selamat berjuang teman-temanku yang baik hati. Sukses untuk kalian semua.
Salam Sukses!!!🙏